Keamanan Data di Era Digital: Haruskah Indonesia Menyimpan Data di Dalam Negeri?

Data Center
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

  1. Infrastruktur yang Terbatas: Meski terus berkembang, infrastruktur data center di Indonesia masih belum setara dengan penyedia layanan cloud internasional. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan yang memerlukan kapasitas besar dan layanan canggih seperti big data analytics dan AI.
  2. Biaya Teknologi dan Pemeliharaan: Beberapa data center lokal mungkin memiliki biaya lebih tinggi untuk memelihara infrastruktur dan memastikan keamanan, terutama bagi perusahaan kecil yang tidak memiliki anggaran besar.

Solusi: Kombinasi Cloud Lokal dan Internasional

Sebagai solusi, perusahaan dan lembaga di Indonesia dapat memanfaatkan model hybrid cloud. Dalam model ini, data yang sangat sensitif disimpan di dalam negeri, sementara data non-kritis dapat disimpan di penyedia cloud internasional untuk memanfaatkan teknologi dan kapasitas yang lebih canggih.

Di era digital yang penuh risiko ini, keamanan data adalah prioritas utama. Menyimpan data di dalam negeri menawarkan keunggulan dalam hal kontrol, privasi, dan kepatuhan hukum, meski ada tantangan dari segi infrastruktur dan biaya. Sementara itu, penyimpanan data di luar negeri menawarkan teknologi yang lebih canggih namun berisiko dari sisi yurisdiksi dan keamanan.

Pilihan terbaik adalah memadukan penyimpanan lokal dan internasional untuk mendapatkan keuntungan dari kedua sisi, sekaligus mengurangi risiko.