Optimalisasi RAPBN 2025: Akankah Target Pembangunan Terwujud atau Hanya Mimpi?

Sri Mulyani Indrawati Sesaat sebelum Rapat Banggar di DPR
Sumber :
  • Instagram @smindrawati

Selain pengurangan kemiskinan dan pengangguran, RAPBN 2025 juga menetapkan target untuk memperbaiki indikator kesenjangan sosial, yaitu Gini Rasio, yang diharapkan berada di kisaran 0,379-0,382. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antar lapisan masyarakat.

Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan Indeks Modal Manusia menjadi 0,56. Indeks ini merupakan ukuran penting yang mencerminkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan standar hidup masyarakat. Peningkatan indeks ini menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam RAPBN 2025, dengan harapan dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di pasar global.

Peran Perpajakan dan Kebijakan Fiskal

Di sektor perpajakan, pemerintah menargetkan peningkatan tax ratio sebagai salah satu langkah untuk mendukung target pembangunan. Penerimaan pajak yang optimal akan memberikan ruang fiskal yang lebih besar bagi pemerintah untuk mendanai program-program pembangunan yang direncanakan.

Sri Mulyani juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk memperkenalkan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga menjadi instrumen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, penerapan kebijakan ini tentu memerlukan persetujuan dari DPR RI dan pengawasan yang ketat agar dapat berjalan dengan efektif.

Antara Harapan dan Realitas

Meskipun target-target pembangunan yang ditetapkan dalam RAPBN 2025 terlihat ambisius, realitas di lapangan sering kali menjadi tantangan terbesar. Pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk memastikan bahwa target-target ini dapat tercapai dan tidak hanya menjadi sekadar mimpi.