Microsoft dan LinkedIn Ungkap Data Terbaru Penggunaan AI di Indonesia

- Microsoft
1. Adopsi AI oleh Karyawan: Sebanyak 92% pekerja pengetahuan di Indonesia sudah menggunakan AI generatif di tempat kerja, lebih tinggi dibandingkan angka global (75%) dan Asia Pasifik (83%). Sekitar 92% pemimpin di Indonesia percaya akan pentingnya adopsi AI untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan.
2. AI Meningkatkan Standar dan Peluang Karier: Sebanyak 69% pemimpin di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI. Ada peningkatan 142x dalam anggota LinkedIn yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka dan peningkatan 160% dalam profesional non-teknis yang menggunakan kursus LinkedIn Learning untuk membangun kecakapan AI mereka.
3. Pengguna AI Power Users: Penelitian ini memetakan empat tipe pengguna AI — dari pengguna skeptis hingga power users yang menggunakan AI secara ekstensif. AI sudah menjadi bagian integral dari rutinitas kerja power users: 93% power users di Indonesia menggunakannya untuk memulai hari kerja mereka dan 94% menggunakannya untuk mempersiapkan esok hari.
Komitmen untuk Transformasi Digital
Di Indonesia, berbagai organisasi telah mengintegrasikan alat AI generatif seperti Copilot for Microsoft 365 ke dalam alur kerja mereka untuk meningkatkan produktivitas. Indosat Ooredoo Hutchinson (Indosat atau IOH) adalah salah satu perusahaan yang telah mengadopsi Copilot for Microsoft 365 untuk meningkatkan produktivitas karyawannya.
Microsoft juga mengumumkan inovasi baru dalam Copilot for Microsoft 365 untuk membantu orang berkreasi lebih banyak dengan AI. Fitur auto-complete baru, fitur rewrite, dan antarmuka chat baru Catch Up adalah beberapa inovasi yang diperkenalkan untuk mendukung pengguna.
LinkedIn menyediakan alat AI untuk membantu pengguna tetap unggul dalam karier masing-masing, termasuk lebih dari 22.000 kursus di LinkedIn Learning untuk membangun kecakapan dalam AI generatif. Kursus baru ini gratis dan tersedia untuk semua orang hingga 8 Juli 2024.