Making Indonesia 4.0: Mengakselerasi Transformasi Teknologi Industri untuk IKM di Indonesia
- Kementerian Perindustrian
Jakarta, WISATA – Making Indonesia 4.0, yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 2018, adalah peta jalan strategis untuk mengimplementasikan industri 4.0 di Indonesia. Dari sepuluh program prioritas yang menjadi fokus utama dalam Making Indonesia 4.0, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu yang relevan dan menyasar langsung pada industri kecil dan menengah (IKM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM/UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital dan otomatisasi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menyampaikan bahwa dalam konteks industri 4.0, transformasi digital tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan besar, tetapi juga untuk sektor IKM. "Penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data analytics dapat membantu IKM meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan layanan kepada pelanggan," ungkap Reni dalam keterangannya, Sabtu (20/7).
Dirjen IKMA juga mengatakan, untuk mendukung percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai alat ukur untuk menilai kesiapan perusahaan dalam mengadopsi teknologi industri 4.0. "Melalui INDI 4.0, perusahaan termasuk IKM dapat mengevaluasi posisi mereka dalam perjalanan transformasi digital dan mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan," jelasnya.
Workshop Adopsi INDI 4.0 di Magelang
Guna meningkatkan kesadaran dan kesiapan pelaku IKM dalam penerapan industri 4.0, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal IKMA menyelenggarakan Workshop Adopsi INDI 4.0 bagi IKM di Magelang, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 50 peserta pelaku IKM yang berasal dari Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. Agenda ini juga diikuti secara daring oleh 10 Pejabat Pembina Industri dari Kota dan Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari program Bangga Buatan Indonesia NTB 2024.
Reni menambahkan bahwa Ditjen IKMA juga memfasilitasi penerapan teknologi industri 4.0 sesuai kebutuhan bisnis IKM, salah satunya di PT SkinSol Kosmetik dari Bandung, Jawa Barat, berupa sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk sejumlah lini produksi dan manajemen di perusahaan. Sistem ERP ini juga diberikan kepada IKM di Bekasi, Jawa Barat; Tegal, Jawa Tengah; Sleman, DIY; dan Sidoarjo, Jawa Timur.
“Adapun fasilitasi penerapan teknologi industri yang telah dilaksanakan memerlukan pengukuran dari segi peningkatan indeks kesiapan teknologi dan keberhasilan dalam memacu produktivitas usaha,” paparnya.