Transformasi Digital Melalui Program Digital Leadership Academy

Nezar Patria, M.Sc.,MBA
Sumber :
  • Handoko

Jakarta, WISATA - Sejak tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan Program Digital Leadership Academy (DLA), sebuah program pelatihan digital bagi pemimpin Indonesia dari sektor publik maupun privat yang melibatkan mitra dari universitas ternama di dunia. Wamenkominfo Nezar Patria menekankan bahwa kepemimpinan digital menjadi dukungan utama dalam pelaksanaan transformasi digital, terutama dalam penerapan pemerintahan digital.

“Kepemimpinan digital sangat penting dan menjadi perhatian bersama. Kominfo memberikan perhatian penuh untuk bisa meningkatkan kapasitas para leader baik di sektor publik maupun di sektor privat dalam rangka transformasi digital ini,” ungkap Nezar saat memberikan ceramah visitasi dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2024 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum (Puslatbang KHAN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) secara daring dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (05/07/2024).

Wamen Nezar Patria menyatakan bahwa penerapan pemerintahan digital ditargetkan untuk menghasilkan pelayanan publik yang lebih efisien, inklusif, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu, kepemimpinan digital diperlukan dalam pengambilan keputusan yang berbasis data.

“Tidak sekadar memanfaatkan teknologi dalam pelayanan publik. Namun, setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan data. Data menjadi dasar semua keputusan-keputusan diambil di dalam kerangka pemerintahan digital," tuturnya.

Bahkan, dengan penerapan pemerintahan digital, Wamenkominfo menilai adanya kebutuhan kemampuan adaptasi dan fleksibilitas dalam merespons dinamika perubahan serta memberikan pelayanan publik yang responsif.

"Perkembangan-perkembangan dunia ke depan yang semakin terdigitalisasi sehingga pengetahuan tentang big data, cloud computing, dan AI ini menjadi sesuatu yang niscaya," jelasnya.

Wamen Nezar Patria menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo telah memiliki Program DLA yang bekerja sama dengan universitas terkemuka di dunia seperti University of Cambridge dan Harvard Kennedy School.

"Jadi ini satu program yang sebetulnya cukup prestisius," tandasnya.

Wamenkominfo menjelaskan bahwa alumni DLA telah melahirkan berbagai program terobosan digital yang mendukung lahirnya kebijakan digital yang lebih tepat.

"Dengan program ini diharapkan makin banyak pemimpin dengan keterampilan digital leadership ini, mampu merumuskan kebijakan, menginisiasi inovasi digital, dan mendorong peningkatan daya saing ekonomi digital di Indonesia," jelasnya.

Program DLA mencakup pelatihan untuk bidang digitalisasi bisnis, keamanan siber, dan tata kelola pemerintahan. Sampai dengan tahun 2024, sebanyak 1.236 orang peserta telah mengikuti program ini.

Wamenkominfo Nezar Patria mengapresiasi penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional dan berharap menjadi wadah bagi para peserta untuk bertukar gagasan dan berkolaborasi guna meningkatkan kecakapan sebagai pemimpin digital.

“Ini semua demi mewujudkan transformasi digital nasional yang sudah jadi konsensus nasional kita, dan sudah menjadi program nasional, kita nggak bisa surut lagi ke belakang karena dunia sudah bergerak,” ungkapnya.

Statistik dan Data Terkini

Sebagai bagian dari upaya transformasi digital, penting untuk melihat beberapa data dan statistik terbaru. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 204,7 juta orang, atau sekitar 73,7% dari total populasi. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2023, jumlah pengguna internet tercatat sebanyak 196,7 juta orang.

Selain itu, investasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga menunjukkan tren positif. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa investasi di sektor TIK pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai USD 1,2 miliar, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga semakin pesat. Menurut laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD 124 miliar pada tahun 2025, naik dari USD 70 miliar pada tahun 2021. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sektor e-commerce merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, diikuti oleh sektor transportasi dan makanan, serta media digital.

Dengan berbagai data dan statistik tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat dalam mengembangkan ekonomi digital dan mempersiapkan diri untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dalam hal peningkatan infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten, dan penerapan kebijakan yang mendukung transformasi digital secara menyeluruh.