Inilah Pabrik Semen Pertama di Indonesia, sebuah Cagar Budaya yang Mendapat Apresiasi dari UNESCO
- IG/novrialrmangkutto
Padang, WISATA – Rekam jejak situs Pabrik Indarung I dari 1910--1972 mendapatkan apresiasi dari Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP) oleh UNESCO. Dalam keterangan persnya, Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra mengungkapkan, ditetapkannya arsip Pabrik Indarung I sebagai MOWCAP oleh UNESCO, merupakan buah dari kerja keras yang telah dilakukan selama ini.
Dokumensi pabrik semen Indarung sebagai warisan budaya menjadi penting. Indarung I merupakan merupakan pabrik semen pertama yang ada di Indonesia. Bahkan pabrik semen pertama di Asia Tenggara. Kontribusinya bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia maupun masyarakat Sumatra Barat merentang sejak era kolonial hingga Orde Baru. Sebagai perintis industri semen nasional.
Kawasan pabrik Semen Indarung berjarak 14 kilometer dari pusat Kota Padang, tepatnya berada di Kecamatan Lubuk Kilangan. Pabrik tersebut masuk kawasan PT Semen Padang. Merujuk pada situs Semen Padang, pabrik tersebut didirikan oleh Belanda pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Kemudian, perusahaan sepenuhnya menjadi milik Indonesia sesuai amanat Undang Undang No 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi. Dalam UU ini ditegaskan bahwa semua perusahaan milik Belanda diserahkan kepada Indonesia.
Pabrik legendaris tersebut dibangun oleh perwira Belanda berkebangsaan Jerman Carl Christophus Lau. Ide pendiriannya berawal dari penemuan batu-batu menarik oleh Lau di sekitar kota Padang. Lalu, CC Lau mengajukan pendirian pabrik semen di Indarung.
Dalam proses pendiriannya, Christophus Lau menggandeng sejumlah perusahaan untuk bermitra, yakni Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon, pada 18 Maret 1910. NV NIPCM didirikan dengan akta notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam. Awal berdirinya, NV NIPCM berkantor pusat di Prins Hendrikkade 123, Amsterdam. Kota Padang sebagai kantor cabangnya.
Sementara itu, sejarawan Mestika Zed dan kawan-kawan menulis dalam buku yang berjudul Indarung Tonggak Sejarah Industri Semen Indonesia, bahwa pabrik semen di Indarung ini menjadi tonggak sejarah industri besar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Legalitas perusahaan semen itu berdasarkan Koninklijke Bewilliging, pada 8 April 1910.
Sejak berdiri pada 1910 dan berhenti beroperasi pada 1999, Pabrik Indarung I yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat, telah memproduksi jutaan ton semen untuk memenuhi kebutuhan semen di dalam hingga luar negeri.
Saat ini Pabrik Semen Indarung menjadi salah satu destinasi wisata industri (industrial tourism) yang sangat populer di Sumatera Barat