YOGYAKARTA: Pawai Budaya Unduh-Unduh, Sebagai Wujud Syukur Masyarakat Klitren

Pasukan Bregada Perempuan Awali Pawai Budaya Unduh-Unduh di Klitren.
Sumber :
  • infopublik.id

Yogyakarta, WISATA – Warga Kelurahan Klitren, Kota Yogyakarta menggelar Pawai Budaya Unduh-Unduh sebagai wujud syukur, pada hari Minggu (19/5/2024).

Pawai Budaya Unduh-Unduh di Kelurahan Klitren menampilkan 11 gunungan dari perwakilan kampung, lembaga pendidikan di Klitren dan gereja di Gondokusuman.

Prakiraan Cuaca Kota Denpasar, Bali Tanggal 3 Agustus 2024

Pawai Budaya Unduh-Unduh di Klitren, Yogyakarta

Photo :
  • infopublik.id
Gunungan tersebut membawa hasil bumi, seperti sayuran dan buah, jajanan pasar, camilan anak hingga produk-produk pedagang kaki lima dan toko di Klitren.

Pawai dikawal prajurit bregada dan dimeriahkan juga oleh drum band sekolah.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengapresiasi Pawai Budaya Unduh-Unduh masyarakat di Kelurahan Klitren.

Pj. Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo

Photo :
  • infopublik.id
Kegiatan pawai budaya itu menjadi bagian dari melestarikan tradisi budaya di masyarakat Kota Yogyakarta.

Apalagi, Pawai Budaya Unduh-Unduh sudah digelar hingga 6 kali.

"Tentu ini membanggakan bagi kami di Pemkot Yogyakarta. Ini dalam rangka untuk melestarikan budaya Unduh-Unduh di Kelurahan Klitren," ujar Singgih saat membuka dan melepas Pawai Budaya Unduh-Unduh.

Menurutnya, Pawai Budaya Unduh-Unduh juga bisa dibungkus sebagai promosi pariwisata di Kota Yogyakarta, terutama pariwisata berbasis budaya.

Kalau bisa dipromosikan lebih bagus, kegiatan itu bisa menarik wisatawan.
YOGYAKARTA: Turnamen Sepak Bola Mataram Cup Dibuka, 23 hingga 30 April 2024 di Kotagede

Aneka Gunungan Dibawa dalam Pawai Budaya Unduh-Unduh di Klitren

Photo :
  • infopublik.id
Pihaknya meminta Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk membantu promosi kegiatan itu.

"Saya berharap ini bisa menjadi atraksi wisata yang berbasis budaya. Ada dua tujuan, wisatawan bisa menikmati dan mengapresiasi, tetapi budaya (juga - red.) tetap lestari," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Seni dan Budaya Kelurahan Klitren, Sugeng Kiswanto mengatakan, Pawai budaya Unduh-Unduh adalah kegiatan unggulan di Kelurahan Klitren.

Sugeng menambahkan, tradisi Unduh-Unduh awalnya diadakan Gereja Gondokusuman, dan Samirono Baru, lalu diadopasi masyarakat Klitren sehingga menjadi milik masyarakat.

"Tujuan Unduh Unduh itu ucapan syukur dari masyarakat kepada Tuhan," ujar Sugeng.

Menurut Sugeng, Unduh-Unduh berasal dari kata mengunduh atau panen.

Makna panen di kota, tidak panen hasil bumi, tapi panen hasil kerja seperti naik jabatan, naik kelas dan misal pedagang laris produk yang dijual.

Pawai Budaya Unduh-Unduh melintasi jalan Urip Sumoharjo dan berakhir di Embung Langensari.

"Harapannya tetap seperti ini akan lestari tiap tahun, karena menjadi unggulan dari Kelurahan Klitren. Dari kita untuk kita," pungkasnya.

(Sumber: infopublik.id)