Kampung Loloan: Destinasi Wisata Religi di Bali Saksi Bisu Perjalanan Islam Abad ke-16

Masjid Agung Baitul Qodim
Sumber :
  • IG/kampungloloan

Jembrana, WISATA – Diantara populernya pariwisata Bali, ada sebuah kampung Muslim tertua yang menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai, namanya Kampung Loloan. Kampung Loloan adalah sebuah kampung kuno yang terletak di tengah Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Kampung ini memiliki cerita yang panjang dan keunikan tersendiri. Kampung Loloan merupakan saksi bisu perjalanan Islam di Pulau Dewata sejak abad ke-16.

Pelajaran Abadi tentang Etika dan Moral dari Plato yang Masih Berlaku di Zaman Ini

Di kampung Loloan, terdapat Masjid Agung Baitul Qodim, yang didirikan oleh Syarif Abdullah Bin Yahya Al Qodri atau lebih akrab disebut Syarif Tue sekitar abad ke 17 M. Masjid ini menjadi rumah bagi berbagai peninggalan sejarah yang menakjubkan. Menurut tokoh budayawan Loloan, Masjid Agung Baitul Qodim dulunya bernama Masjid Jembrana

Ada beberapa peninggalan sejarah yang disimpan dalam perpustakaan Masjid diantaranya, Alquran kuno bertulis tangan. Sebuah Alquran yang ditulis tangan pada tahun 997 H (1591 M). Alquran ini menjadi salah satu Alquran tertua di Indonesia yang masih terawat dengan baik. Kemudian ada juga Prasasti wakaf. Sebuah prasasti kayu berusia sekitar 200 tahun yang berisi perjanjian atau wakaf masjid. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Melayu dan menjadi bukti sejarah wakaf tanah masjid oleh Encik Ya'qub, seorang pemuda Malaysia.

“Hanya Mereka yang Bersedia Menanggung Risiko Kehidupan yang Benar-benar Hidup” – Plato

Di perpustakaan masjid terdapat pula Kerekan Alquran. Sebuah tempat kayu untuk meletakkan Alquran saat dibaca, diperkirakan dibuat pada abad ke-19 serta Kalender matahari, kalender kuno yang menghitung tahun, bulan, hari, jam, dan menit, yang sudah ada sebelum adanya jam di Kampung Loloan.

Kampung Loloan tak hanya menyimpan peninggalan sejarah, tetapi juga tradisi dan budaya Islam yang unik. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah “Megibung”, yaitu tradisi makan bersama dengan menggunakan satu nampan besar. Tradisi ini melambangkan rasa persaudaraan dan kebersamaan masyarakat Kampung Loloan.

Dari Socrates ke Aristoteles: Perjalanan Menuju Puncak Filsafat Dunia

Keberadaan Kampung Loloan menjadi bukti nyata pluralisme dan multikulturalisme di Bali. Kampung ini merupakan mutiara tersembunyi yang menyimpan sejarah Islam di Pulau Dewata. Dengan upaya pelestarian yang tepat, Kampung Loloan dapat menjadi destinasi wisata religi yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

 

Sumber: nu.or.id