Lembutnya Es Krim Italia Ragusa, Es Krim Legendaris di Jakarta
- Instagram@ragusa.jkt
Jakarta, WISATA – Siapa yang belum pernah mencicipi es krim Ragusa?
Jika Anda penggemar es krim, tapi belum pernah mencicipi es krim dengan citarasa Italia, Anda harus mencobanya. Rasakan kelembutan es krim yang terbuat dari bahan utama susu murni segar dan tanpa campuran bahan pengawet ini ya. Es Krim yang tetap mempertahankan keaslian rasanya ini, sudah bertahan selama 91 tahun dan memiliki penggemar yang tidak sedikit hingga saat ini. Mereka adalah penggemar fanatik. Sebuah kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis kuliner.
Buat warga Jakarta, es krim Ragusa pasti sudah tidak asing lagi. Kafe Ragusa yang terletak di Jalan Veteran I Nomor 10, Gambir, Jakarta Pusat ini, buka setiap hari mulai hari Senin hingga Minggu. Hingga kini, masih banyak para penggemar es krim dan pelanggan setianya, dari yang tua hingga anak kecil membeli es krim Ragusa.
Seperti pada hari jumat, 30 Juni 2023 lalu, wisata.viva.co.id berkesempatan ke sana. Terlihat mobil-mobil pelanggan Ragusa, sudah terparkir rapat di depan kafe. Begitu masuk ke dalam, sejumlah pengunjung harus rela antre berdiri di depan kasir, untuk memesan es krim sesuai dengan menu yang diinginkan.
Setelah membayar pesanan, kasir memberikan struk pembayaran kepada pemesan agar bisa mengambil sendiri menu pesanannya di meja sebelah kasir. Kursi-kursi rotan yang terkesan sudah tua, ditata berderet di sisi kanan dan sisi kiri ruangan dalam kafe yang tidak begitu luas. Kesan vintage sangat mendominasi dekorasi ruangan. Hal ini diperkuat dengan foto lama berukuran besar sosok Ragusa bersaudara, orang asing berkebangsaan Italia yang menjadi founder es krim Ragusa pada tahun 1932 serta foto keberadaan es krim Ragusa di tahun 1940an di Bandung, Jawa Barat. Foto- foto lama ini dipajang di salah satu sisi temboknya, bersanding dengan foto menu-menu favorit di kafe Ragusa.
Di tempat duduk yang disediakan, pengunjung bisa langsung menikmati es krim Ragusa. Agak sedikit merepotkan apabila pengunjung ingin menyantap menu lebih dari 1, karena tidak terdapat meja untuk menaruh barang atau menu pesanan. Sementara kursi- kursi sudah penuh diduduki oleh para pengunjung.
Menurut penuturan salah seorang pelayannya, meja-meja hanya dikeluarkan pada saat weekday saja. Sementara pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur, karena banyaknya pengunjung, maka meja-meja rotan tidak dikeluarkan supaya ruangan tidak terasa sempit.
