Mengenal Budaya yang Berkembang di Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Sulawesi Selatan

Tari Ma’Gellu’
Sumber :
  • IG/torajatripadventure

Belopa, WISATA – Desa Boneposi terletak di wilayah pegunungan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Masyarakatnya merupakan bagian dari Suku Luwu yang masih memegang teguh adat dan tradisi leluhur.

Bali & Budaya Lokal Jadi Bintang Wisata, Yuk Kita Kepoin RUU Baru!

 

Berikut beberapa budaya dan adat yang masih berkembang dan dilestarikan di desa ini: 

Melestarikan Warisan Sastra Bugis: Upaya Modern Menjaga Cerita I La Galigo

 

1. Upacara Adat Rambu Solo’ (Pemakaman Adat Toraja-Luwu)Meski tidak sebesar di Tana Toraja, masyarakat Bone Posi yang berbatasan dengan wilayah Toraja juga mengenal tradisi Rambu Solo’, yaitu upacara pemakaman adat yang melibatkan prosesi adat, penyembelisan kerbau, dan tarian Ma’badong sebagai bentuk penghormatan terakhir. 

Nilai Budaya dan Kepercayaan: Jejak Kearifan Lokal dalam I La Galigo

 

2. Ma’Bua’ (Pesta Syukuran Panen): Ma’Bua’ adalah upacara syukuran setelah panen hasil bumi (padi, kopi, atau cengkeh) yang dilakukan dengan pesta adat, tarian, dan persembahan kepada leluhur. Ritual ini bertujuan untuk memohon berkah agar hasil pertanian tetap melimpah. 

 

3. Passomba Tedong (Prosesi Pengantin dengan Kerbau Hias): Dalam pernikahan adat Luwu, terutama di kalangan bangsawan (tokoh adat), pengantin diarak menggunakan kerbau hias yang dihiasi ornamen khas Luwu. Tradisi ini melambangkan kemakmuran dan status sosial keluarga. 

 

4. Ma’Tinggoro (Adu Kaki Tradisional)Ma’Tinggoro adalah permainan adu kekuatan kaki yang sering diadakan dalam acara pesta rakyat. Peserta saling dorong menggunakan kaki dalam posisi duduk, dan pemenangnya dianggap yang paling kuat. 

 

5. Tari Ma’Gellu’ (Tarian Tradisional Luwu): Tari Ma’Gellu’ adalah tarian khas Luwu yang sering dibawakan dalam acara penyambutan tamu atau pesta adat. Gerakannya dinamis dengan iringan gendang dan suling bambu. 

 

6. Ritual Mappalili (Tolak Bala & Minta Hujan): Mappalili adalah ritual memohon keselamatan dan hujan dengan menggunakan sesajen dan doa-doa adat. Biasanya dipimpin oleh tomettikka (dukun adat) dan dilakukan di tempat-tempat keramat. 

 

7. Tenun Sutra Luwu: Beberapa perempuan di Bone Posi masih mempraktikkan tenun sutra tradisional Luwu dengan motif khas seperti kotak-kotak atau garis geometris. Kain ini sering digunakan dalam upacara adat. 

 

8. Ma’Pasang (Musyawarah Adat): Ma’Pasang adalah tradisi musyawarah adat untuk menyelesaikan sengketa, merencanakan acara besar, atau mengambil keputusan penting. Dipimpin oleh Puang atau Tokoh Adat dengan aturan yang ketat. 

 

 

9. Pembuatan Makanan Tradisional: 

  • Kapurung: Makanan khas Luwu dari sagu yang disajikan dengan kuah ikan atau sayur. 
  • Dange’: Kue tradisional dari beras ketan dan gula merah. 

Kapurung

Photo :
  • IG/eateriesstar
 

Untuk melestarikan budaya di Bone Posi, generasi muda di Bone Posi mulai diajarkan budaya leluhur melalui: Sanggar Tari & Musik Tradisional, pendokumentasian Cerita Rakyat, dan festival adat lokal.

 

 

 

Sumber : satudata.luwukab.go.id