Ketika Kuda di Malioboro Diperiksa Kesehatannya, untuk Dukung Layanan Wisata
Sabtu, 26 April 2025 - 06:30 WIB
Sumber :
- warta.jogjakota.go.id
Yogyakarta, WISATA – Untuk memastikan kesejahteraan hewan, terutama kuda yang digunakan untuk menarik andong di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kuda.
Pemeriksaan kuda dilakukan di Kawasan Malioboro, pada hari Jumat (25/4/2025) dengan menyasar 421 ekor hewan.
Pemeriksaan kuda penarik andong ini juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan wisata, terutama memberi kenyamanan pada pengunjung.
Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Yogyakarta, Sri Panggarti menyatakan, kegiatan itu, sudah memasuki hari ketiga.
Puluhan kusir andong mengikuti rangkaian pengecekan menyeluruh secara gratis.
Kuda Penarik Andong Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Photo :
- warta.jogjakota.go.id
Sri mengungkapkan, hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas kuda dalam kondisi sehat, hanya ditemukan luka ringan pada kaki dan beberapa kasus jamur, yang langsung ditangani dengan pemberian salep dan obat-obatan.
Panggarti juga menambahkan, kusir andong yang terlibat juga sudah berkomitmen menjaga tata laksana kebersihan dan kesehatan hewan mereka.
Rata-rata usia kuda yang digunakan berkisar antara 5 hingga 7 tahun.
Dalam operasional sehari-hari, satu andong biasanya ditarik oleh dua kuda, yang berasal dari berbagai wilayah seperti Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.
Adanya andong di kawasan wisata Malioboro membuktikan hadirnya Pemerintah secara aktif mendampingi para pelaku, khususnya kusir andong, tidak hanya melalui pemeriksaan namun juga edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan hewan, kebersihan lingkungan, serta kesejahteraan kuda.
“Kalau kudanya sehat, andongnya terawat, insyaallah wisatawan akan semakin tertarik menggunakan andong sebagai modal transportasi wisata di Malioboro,” tambahnya.
Sementara itu, Medik Veteriner Pertama dari DPP Kota Yogyakarta, Imam Abror yang terlibat dalam pemeriksaan ini mengungkapkan, metode inspeksi yang dilakukan meliputi pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop, pengecekan luka dan infeksi jamur, serta kondisi umum kuda.
“Kalau ditemukan jamur, langsung kita berikan salep anti-jamur dan antiinfeksi. Obat cacing diberikan setiap tiga bulan sekali, dan vitamin juga rutin. Kuda yang sedang hamil terutama mendekati 9 bulan tidak boleh digunakan untuk menarik andong,” jelas Imam.
Salah satu kusir andong, Budi Purnomo, yang sudah 15 tahun menjalankan usaha andong di kawasan Malioboro, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini.
Menurutnya, kuda yang tengah bunting yang nantinya akan memasuki 8 bulan sudah tidak lagi digunakan.
"Kalau di rumah saja, kadang susah kelahirannya. Kalau bisa keluar keringat itu bagus, karena di kandang saja bisa kurang sehat. Biasanya saya kasih makan telur kampung untuk kuda yang hamil," ujarnya.
(Sumber: warta.jogjakota.go.id)