WISATA KULINER: Berawal Bantu Suami, Usaha Emping Jagung di Tuban, Malah Jadi Sumber Nafkah Utama
- tubankab.go.id
Selain menjual produknya di pasar tradisional, juga banyak pesanan datang dari Babat, Lamongan dan Surabaya.
Namun, ia mengaku, jumlah pesanan semakin berkurang.
Pamor emping jagung miliknya sudah tak sebesar dulu, ketika ia menjadi yang pertama di desanya.
“Dari segi pemasaran memang saya kalah jauh dengan yang muda-muda, mereka lebih gesit, lebih inovatif, saya sudah tua. Tapi, di samping memang karena rezeki saya juga memang segini,” tuturnya.
Selain melayani pesanan dan menjualnya ke pedagang pasar 50 bungkus per minggu, ada mimpi besar yang ingin ia lakukan, yaitu memasarkan produknya ke toko modern.
Ia mengaku masih kesulitan untuk bisa menembus pasar toko modern.
Memang, Hayatunnikmah hanya bisa memasarkan lewat layanan media sosial Whatsapp dan Facebook, atau mengandalkan tetangga dan kerabat untuk mempromosikan produknya.