PEKALONGAN: Kirab Ritual dan Budaya Imlek, Refleksikan Kebhinekaan Masyarakat
- pekalongankota.go.id
Pekalongan, WISATA – Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Klenteng Po An Thian Pekalongan kembali menghelat Kirab Ritual & Budaya Imlek Tahun 2025 Pekalongan.
Kali ini, kirab diawali dengan serangkaian ritual dan atraksi barongsai serta marching, berlangsung di halaman Klenteng setempat di Jalan Belimbing No.5 Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur, Jawa Tengah, pada Selasa (11/2/2025).
Setidaknya terdapat 11 tandu yang terdiri dari 10 tandu Dewa & Dewi dan 1 tandu pendupaan yang mengikuti kirab kali ini.
Sepuluh Dewa & Dewi yang ikut dalam Kirab Ritual dan Budaya Imlek 2025 Kota Pekalongan ini, terdiri dari:
- Y.M. Sin Long Tay Tee (Dewa Pengobatan & Pertanian)
- Y.M. Tek Hay Cin Jin (Dewa Perdagangan)
- Y.M. Kwan Seng Tee Koen (Dewa Kejujuran & Kesetiaan)
- Y.M. Lie Lo Cia (Dewa Pelindung Anak-Anak)
- Y.M. Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi)
- Y.M. Hauw Ciang Kun (Panglima Macan Pelindung Manusia)
- Y.M. Hian Thian Siang Tee (Dewa Kaisar Langit Utara & Pembasmi Ilmu Hitam)
- Y.M. Thian Siang Seng Boo (Dewi Pelindung Kaum Nelayan)
- Y.M. Kwan Se Im Po Sat (Dewi Kwan Im / Dewi Welas Asih)
- Y.M. Kongco Han Tan Kong (Dewa Kekayaan).
Selain 11 tandu yang ikut dalam kirab ini, 6 barongsai dan 1 naga/liong dari Perkumpulan Liong Samsie Dharma Asih Semarang, serta cosplay ataupun tiruan Dewa & Dewi seperti Dewi Kwan Im, Sun Go Kong, Tong Sam Cong, Wu Jing, Cut Pat Kay dari Sanggar Seni Tridharma Mekar Teratai Semarang, Marching Band Gita Jala Nusantara SUPM Nusantara Batang, Musik Rampak Putra Pandawa Pekalongan yang menampilkan
musik khas bambu tradisional, serta Sanggar Kudo Bekso Utomo 1970 yang menampilkan kesenian sintren, jaranan, jamang, dan bantengan.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, yang akrab disapa Mas Aaf, mengapresiasi terselenggaranya Kirab Ritual & Budaya Imlek Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Klenteng Po An Thian Pekalongan setiap tahunnya.
Antusias warga tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan suatu bentuk Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat Indonesia, khususnya Kota Pekalongan.
"Inilah sebetulnya Indonesia, inilah seharusnya Kota Pekalongan. Semua suku, ras, agama kalau hal positif pasti kita dukung, termasuk pada Perayaan Kirab tahun ini dalam rangka Cap Go Meh di Klenteng Po An Thian Pekalongan yang setiap tahunnya selalu meriah dan dipadati masyarakat," ujar Mas Aaf.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan kirab ritual dan budaya Imlek ini, bisa semakin menguatkan dan menyatukan masyarakat Kota Pekalongan yang sangat beragam.
Meski berbeda-beda agama, suku, ras, dan budaya namun tetap hidup rukun berdampingan.
Ia juga bersyukur, di lokasi Klenteng Po An Thian atau sepanjang Jalan Belimbing sudah tidak banjir lagi seiring dengan kebersihan pembangunan Sistem Penanganan Banjir dan Rob.
"Mudah-mudahan Saudara kita yang akan melakukan Hari Keagamaan masing-masing bisa selalu lancar dan saling hormat menghormati. Dari FKUB juga selalu support full. Dalam kegiatan ini juga hadir tokoh ulama kharismatik, Maulanan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Mudah-mudahan perayaan ini membawa kesejahteraan, kedamaian dan kesuksesan untuk masyarakat Kota Pekalongan," harapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan TTID Klenteng Po An thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang setiap tahunnya selalu antusias menyambut dan menghadiri serta menjaga keamanan dalam Kirab Imlek ini.
Menurutnya, solidaritas dan tenggang rasa yang ada di Pekalongan merupakan sebuah anugerah bagi Kota Pekalongan, karena dapat hidup berdampingan dengan aman dan nyaman, walaupun berbeda dari Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Kirab Imlek 2025 juga merupakan sebagai ajang budaya yang juga dapat meningkatkan pariwisata di Kota Pekalongan selain dari sebagai ritual untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga dapat menetralkan hal-hal negatif yang ada di Kota Pekalongan dengan kirab ini.
"Kirab ini adalah puncak Perayaan Hari Imlek pada 14 Bulan Imlek, besoknya dilanjutkan Cap Go Meh tanggal 15, malamnya kita makan lontong Cap Go Meh. Secara umum tidak ada perbedaan dari perayaan kirab ritual dan budaya dari tahun-tahun sebelumnya yang melibatkan sekitar 2000 peserta kirab," tutur Heru.
Pada kirab kali ini, umat dan simpatisan Tridharma Klenteng Po An Thian Pekalongan berdoa agar di tahun yang baru dapat membawa kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat, termasuk berdoa agar Pekalongan dapat terbebas dari segala macam bencana.
(Sumber: pekalongankota.go.id)