ITS: Prodi Baru RKP Lulusannya Dibutuhkan Berbagai Industri Dunia!

Open Talk Series tentang RKP
Sumber :
  • its.ac.id

Surabaya, WISATA – Ada program studi baru (prodi) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni S1 Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) yang sangat dibutuhkan di berbagai industri dunia.

Penting! Lakukan Hal Berikut Ini, Bila Ada Indikasi Serangan Ransomware pada Data Anda

Dilansir dari laman resmi ITS, Kepala Departemen Teknik Mesin ITS, Dr Ir Atok Setiyawan MengSc IPU ASEAN Eng, menjelaskan, RKP merupakan prodi yang mempelajari eliminasi frekuensi kegagalan dalam pendekatan seorang engineer. Lahirnya prodi ini berawal dari maraknya perbincangan mengenai isu, inovasi, dan teknologi seputar safety engineering di kalangan akademisi ITS dan para teknisi dunia industri.

Dari perbincangan tersebut, muncul kesadaran akan adanya ikatan supply dan demand yang kuat antara kedua belah pihak dalam hal lulusan berkompetensi RKP atau safety engineering. ITS pun menangkap kondisi ini sebagai peluang dalam memajukan sektor industri serta melakukan pengkajian seputar RKP dan menemukan fakta unik di lapangan.

Mengapa Beberapa Negara Besar Terkesan Melindungi Para Hacker? Ini Alasannya

Dalam kondisi nyatanya, perusahaan tidak biasa merekrut seorang lulusan baru pada posisi safety engineer. Perusahaan cenderung mengkader pegawai untuk diberikan pelatihan keselamatan proses setelah dua hingga tiga tahun bekerja. 

“Pelatihan ini hadir karena tidak adanya perguruan tinggi yang menyediakan lulusan dengan kompetensi ini,” tutur Atok.

Lakukan Hal Berikut Ini agar Ransomware Tidak Menyerang Data Anda

Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Pengembangan dan Produksi Perseroan Terbuka (PT) Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi. Menurutnya, perusahaan tidak bisa terus menunggu proses kaderisasi untuk menciptakan pegawai yang ahli di bidang safety engineering. Dengan hadirnya prodi ini, Awang melihat, perusahaan tidak perlu menyibukkan diri lagi dengan proses kaderisasi guna meningkatkan kompetensi pegawai di bidang tersebut.

Awang juga menambahkan bahwa banyak perusahaan di bidang minyak dan gas yang akan menyambut baik hadirnya prodi ini. Di bidang minyak dan gas, banyak sekali ditemukan kasus yang memerlukan hard skill dan soft skill atas kompetensi dari prodi ini. 

Pada industri petrokimia, Vice President Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Petrokimia Gresik, Ir Rully Eko Julianto juga sependapat dengan kepentingan pembukaan prodi ini. Serupa dengan industri minyak dan gas, industri petrokimia juga memiliki banyak proses yang memerlukan kompetensi safety engineering. Salah satunya adalah proses pengolahan pupuk yang mengharuskan senyawa kimia diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kecelakaan selama operasi.

Rully mengungkapkan, dari banyaknya kasus yang ada, lulusan prodi ini  tidak perlu khawatir akan ketersediaan peluang kerja. Semua sektor industri yang ada di Indonesia tentu ingin menampung para lulusan-lulusan dengan kompetensi yang dihasilkan oleh prodi RKP ITS termasuk PT Petrokimia. 

“Silakan mendaftar di ITS untuk belajar di prodi ini,” ajak Rully meyakinkan.

Selain kedua pakar tersebut, hadir pula Manager Health, Safety, and Security (HSS)-2 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusantara Power, Habib Hamidy ST MSC dan Kepala Departemen K3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Bondan Winarno ST MBA yang juga sependapat dan ikut merekomendasikan prodi ini. Adapun, prodi RKP ITS akan tersedia melalui Seleksi Mandiri Umum dan Seleksi Mandiri Kemitraan mulai tanggal 28 Mei hingga 16 Juni mendatang