Persahabatan atau Kerjasama Politik antara Alexander Agung dan Aristoteles?

Aristoteles dan Alexander Agung
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Ketika mempelajari sejarah, pertanyaan tentang hubungan antara Alexander Agung, raja besar yang menaklukkan sebagian besar dunia kuno pada zamannya, dan Aristoteles, filsuf terkenal Yunani kuno, selalu menarik perhatian. Apakah hubungan mereka hanya sebatas guru dan murid, ataukah ada dimensi lain di balik pertemuan mereka? Mari kita telaah lebih dalam.

Aristoteles dan Al-Farabi: Menyelaraskan Logika dan Kebijaksanaan dalam Filsafat Islam

Hubungan Awal

Sejarah mencatat bahwa Aristoteles adalah guru pribadi dari Alexander Agung. Ketika Alexander masih muda, Raja Filipus II, ayah Alexander, memilih Aristoteles sebagai pengajar pribadi untuk putranya. Hubungan ini terjalin di tengah suasana politik yang tegang di Yunani kuno.

Inilah Pengaruh Aristoteles terhadap Pemikiran Filsuf Muslim Terkemuka

Kemitraan dalam Pemerintahan

Selain sebagai guru, Aristoteles juga berperan sebagai penasihat politik bagi Alexander. Dia membimbing Alexander dalam hal-hal seperti filsafat, logika, etika, dan juga membimbingnya dalam urusan pemerintahan yang bijaksana. Ini menimbulkan spekulasi bahwa hubungan mereka tidak hanya sekadar guru dan murid, tetapi juga kemitraan politik.

Mengapa Filsafat Aristoteles Menjadi Fondasi Filsafat Islam?

Kesamaan Visi

Meskipun ada perbedaan usia dan latar belakang, Alexander dan Aristoteles memiliki kesamaan dalam visi mereka tentang peradaban dan pemerintahan. Keduanya meyakini pentingnya kebijaksanaan dalam pemerintahan dan pentingnya menghargai kebudayaan dan kebijaksanaan Yunani kuno.

Halaman Selanjutnya
img_title