Prajurit dengan Wajah Terluka oleh Kapak Dipulihkan Kembali Lebih Dari 600 Tahun Kemudian

Rekonstruksi Digital terhadap Wajah yang Dibacok Kapak
Sumber :
  • Facebook/Archaeologynewsnetwork

Moraes membangun rekonstruksinya menggunakan model tengkorak tiga dimensi yang diberikan oleh Museum Sejarah Swedia di Stockholm. Karyanya dipublikasikan di jurnal grafik komputer 3D OrtogOnLineMag.

Pria Abad Pertengahan dengan Lutut Lumpuh Mengungkap Perawatan Disabilitas di Swedia

Diperkirakan bahwa patahnya tulang di atas mata kiri dan tulang pipi kiri prajurit tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh senjata galah yang berat. Selanjutnya mulut dan hidung pria tersebut dihantam kapak.

Setelah luka tulang ini dipetakan melalui pemindaian digital, Moraes memasang “penanda ketebalan jaringan lunak” di seluruh tengkorak. Tanda ini menentukan posisi otot dan kulit prajurit.

Orang Indonesia Bisa Menjadi Tentara di Negara Lain, Bagaimana Caranya?

Meskipun tengkorak prajurit membentuk bingkai rekreasi digital, ukuran mulut, hidung dan matanya merupakan perkiraan berdasarkan rata-rata yang diberikan oleh data statistik. Moraes mengatakan bahwa setelah wajah pria tersebut ditentukan, “perkiraan menghasilkan gambar yang paling akurat secara ilmiah” dalam nuansa abu-abu, dengan mata tertutup dan tanpa rambut.

Mencoba menghentikan pembantaian, setelah Pertempuran Visby, milisi petani dan keluarga mereka menyerah kepada prajurit Denmark. Untuk menyelamatkan kota mereka dari penjarahan, penduduk Gotland menyerahkan sejumlah besar kekayaan mereka kepada Raja Valdemar yang menyerang. Namun, Valdemar menunjuk sheriff dan satu tahun kemudian menambahkan Raja Gotland ke dalam daftar gelarnya. 

Agroforestry Skandinavia: Menyelami Keajaiban Ekowisata Hutan di Swedia, Finlandia, dan Norwegia

Menurut buku John Keegan tahun 1976, The Face of Battle, sekitar 2.000 mayat para pembela kota ini “terkubur secara tidak biasa di dalam baju besi mereka.” 

Disimpulkan bahwa “cuaca panas dan banyaknya korban tewas (2.000) mengilhami orang Denmark untuk melucutinya sebelum pembusukan dimulai.” Lokasi penggalian, menurut Keegan, telah menghasilkan “salah satu pengungkapan paling menakutkan tentang pertempuran abad pertengahan yang diketahui para arkeolog.” Rekonstruksi wajah Moraes terhadap seorang pejuang yang terluka akibat kapak menghidupkan peristiwa ini.