Makna Moksa dalam Sutasoma Karya Empu Tantular: Menemukan Kebahagiaan Sejati

Ilustrasi Filsafat Jawa.jpg
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terkadang kita lupa untuk mencari makna hidup yang sejati. Filsafat Jawa, dengan kearifan lokalnya, menawarkan panduan untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Keadilan dalam Konsepsi dan Perspektif Para Filsuf Stoicisme

Salah satu konsep penting dalam filsafat Jawa adalah "Moksa", yang berarti "terbebas dari siklus reinkarnasi dan bersatu dengan Brahman (Tuhan)". Konsep ini dielaborasi secara indah dan mendalam dalam Kakawin Sutasoma, karya monumental Empu Tantular, pujangga Jawa Kuno yang ternama.

Menelusuri Makna Moksa

Socrates: "Cinta Sejati adalah Kebijaksanaan yang Membimbing Kita Menuju Kebaikan"

Moksa bukan sekadar tujuan akhir kehidupan, tetapi juga sebuah proses yang harus diusahakan melalui berbagai jalan spiritual.

Ada berbagai cara untuk mencapai Moksa, seperti melalui meditasi, yoga, dan pengabdian kepada Tuhan.

Anda Harus Tahu, Perbedaan Ahli Filsafat dan Filsuf. Jangan Sampai Gagal Paham!

Dalam Kakawin Sutasoma, konsep Moksa dijelaskan melalui perjalanan spiritual Sutasoma, seorang raja muda yang ingin mencapai kesempurnaan hidup.

Sepanjang perjalanannya, Sutasoma bertemu dengan berbagai guru dan tokoh yang memberinya pelajaran berharga tentang cara mencapai Moksa.

Beberapa poin penting tentang Moksa dalam Kakawin Sutasoma:

  • Terbebas dari Siklus Reinkarnasi: Moksa berarti terbebas dari siklus reinkarnasi, di mana manusia terlahir kembali berkali-kali di dunia ini.
  • Bersatu dengan Brahman: Ketika mencapai Moksa, jiwa manusia akan bersatu dengan Brahman (Tuhan) dan mencapai kebahagiaan sejati.
  • Jalan Menuju Moksa: Ada berbagai jalan yang dapat ditempuh manusia untuk mencapai Moksa, seperti melalui meditasi, yoga, dan pengabdian kepada Tuhan.
  • Pentingnya Moral dan Spiritualitas: Untuk mencapai Moksa, manusia perlu menjalani hidup yang bermoral dan spiritual.

Penerapan Moksa dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep Moksa tidak hanya relevan bagi umat beragama, tetapi juga dapat diterapkan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa cara untuk menerapkan konsep ini:

  • Menjalani hidup dengan penuh kesadaran: Selalu ingat bahwa hidup ini adalah titipan dan kita akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.
  • Berbuat baik kepada sesama: Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita dalam bentuk kebahagiaan dan kedamaian.
  • Menjaga kesucian hati: Jauhkan diri dari pikiran dan perbuatan negatif yang dapat mengotori hati.
  • Selalu bersyukur: Syukuri setiap nikmat yang kita terima, sekecil apa pun itu.
  • Melatih meditasi dan yoga: Meditasi dan yoga dapat membantu kita untuk mencapai ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Konsep Moksa dalam Kakawin Sutasoma menawarkan panduan untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kita dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh kedamaian. Moksa bukan hanya tujuan akhir, tetapi juga sebuah perjalanan yang harus diusahakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan