9 Quote dan Kutipan Terbaik dari "Discourses": Karya Filsuf Stoik Epictetus

Epictetus Salah Seorang Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • abackpekerstate

Malang, WISATA - Filsafat Stoik telah memberikan kontribusi besar dalam pemikiran filsafat Barat, terutama melalui karya-karya para tokohnya seperti Epictetus. Salah satu karya monumental Epictetus yang terkenal adalah "Discourses", yang berisi ajaran-ajaran yang mendalam tentang pengendalian diri, penerimaan takdir, dan pencapaian kebahagiaan batin. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 9 kutipan terbaik dari "Discourses" Epictetus yang menginspirasi dan memberikan wawasan tentang cara mencapai kebahagiaan melalui pengendalian diri dan penerimaan takdir.

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

1. "Tidak ada yang menyakiti Anda selain pandangan Anda sendiri."

Kutipan ini menekankan pentingnya pandangan dan persepsi kita terhadap dunia. Epictetus mengajarkan bahwa bukan peristiwa itu sendiri yang menyakiti kita, tetapi cara kita menafsirkannya. Dengan mengubah cara kita memandang situasi, kita dapat mengubah respons kita terhadapnya.

Filosofi Stoicisme Zeno dari Citium: Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati

2. "Kita tidak terganggu oleh hal-hal, tetapi oleh pandangan kita tentang hal-hal itu."

Epictetus mengingatkan kita bahwa kekuatan sebenarnya ada dalam pikiran kita. Bukan peristiwa eksternal yang mengganggu kita, melainkan cara kita bereaksi terhadapnya. Dengan mengendalikan pandangan dan respons kita, kita dapat mencapai kedamaian batin.

Dari Citium ke Stoa Poikile: Perjalanan Hidup Zeno dan Lahirnya Stoicisme

3. "Orang bijak tidak membenci orang lain, tetapi membenci tindakan yang buruk."

Kutipan ini menyoroti pentingnya bijaksana dalam memahami dan menghadapi perilaku orang lain. Epictetus mengajarkan bahwa kebijaksanaan memungkinkan kita untuk membedakan antara orang dan perilaku mereka, sehingga kita dapat menanggapi dengan kasih sayang dan pengertian.

4. "Kegelisahan adalah kebutaan pikiran."

Epictetus mengajarkan bahwa kegelisahan dan kecemasan sering kali disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidaksabaran kita. Dengan membuka mata batin kita dan menerima kenyataan dengan bijaksana, kita dapat mengatasi kegelisahan dan mencapai kedamaian.

5. "Kita tidak boleh menginginkan apa yang tidak kita miliki, tetapi kita harus bersyukur atas apa yang telah kita terima."

Kutipan ini menekankan pentingnya rasa syukur dan apresiasi terhadap apa yang telah kita miliki. Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dalam keinginan tanpa henti, tetapi dalam menerima dengan tulus apa yang telah diberikan kepadanya.

6. "Kita harus menjalani hidup kita sebagaimana mestinya."

Epictetus mengajarkan pentingnya hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip kita sendiri, bukan terpengaruh oleh tekanan dari luar atau keinginan orang lain. Dengan menjalani hidup dengan integritas dan kejujuran, kita dapat mencapai kebahagiaan yang lebih dalam.

7. "Hidup tidak ada yang mudah bagi orang yang memilih jalan yang benar, tidak peduli seberapa sulitnya."

Kutipan ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh mereka yang berusaha hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip mereka. Epictetus mengajarkan bahwa meskipun jalan kebenaran mungkin sulit, tetapi pada akhirnya itu adalah jalan menuju kebahagiaan sejati.

8. "Ketika Anda memiliki keinginan, jangan lupa untuk memeriksanya terlebih dahulu dan pastikan bahwa keinginan itu sesuai dengan kodrat manusia."

Epictetus mengajarkan bahwa penting untuk memeriksa keinginan kita dan memastikan bahwa mereka sesuai dengan kodrat manusia dan nilai-nilai yang kita anut. Dengan melakukan ini, kita dapat menghindari keinginan yang tidak realistis dan mencapai kebahagiaan yang lebih stabil.

9. "Tidak ada kebaikan yang diperoleh dari kemalasan, dan tidak ada kesenangan yang diperoleh dari kegilaan."

Kutipan ini menekankan pentingnya kerja keras dan keseimbangan dalam hidup. Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan melalui usaha yang tekun dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.

"Dsicourses" Epictetus adalah sumber ajaran yang mendalam tentang pengendalian diri, penerimaan takdir, dan pencapaian kebahagiaan batin. Melalui kutipan-kutipan yang inspiratif dan penuh makna, Epictetus mengajarkan kepada kita cara mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan sejati dalam hidup kita. Dengan memahami dan menerapkan ajaran-ajarannya, kita dapat mengembangkan kebijaksanaan dan kebahagiaan yang abadi dalam hidup kita.