Hutan Berusia 7.000 Tahun dan Jejak Kaki Ditemukan di Atlantis-nya Inggris
- Facebook/archaeologyworldwide.com
Malang, WISATA – Gelombang besar dan banjir di Laut Utara telah mengungkap misteri arkeologi Inggris di masa lalu dari sisa-sisa pemburu-pengumpul yang mengejar satwa liar melalui hutan yang telah lama hilang. Sebuah hutan kuno, berumur lebih dari 7.000 tahun dan tenggelam di bawah pasir selama berabad-abad, perlahan-lahan terungkap oleh lautan.
Tunggul pohon dan batang kayu yang ditebang, yang diawetkan oleh gambut dan pasir, kini terlihat jelas di sepanjang garis pantai sepanjang 650 kaki (200 meter) di Low hauxley dekat Amble, Northumberland.
Studi terhadap hutan purba, yang ada pada saat permukaan laut jauh lebih rendah dan Inggris baru saja berpisah dari wilayah yang sekarang menjadi daratan Denmark, telah mengungkapkan bahwa hutan tersebut berisi pohon ek, hazel, dan alder.
Hutan pertama kali mulai terbentuk sekitar 5.300 SM, namun pada 5.000 SM lautan yang merambah telah menutupinya dan menguburnya di bawah pasir. Kini permukaan air laut kembali naik, sisa-sisa hutan mulai terlihat dan dipelajari oleh para arkeolog.
Alih-alih merupakan daratan padat yang terus-menerus, para arkeolog percaya bahwa Doggerland adalah wilayah rawa-rawa rendah yang menjadi rumah bagi berbagai hewan, serta para pemburu-pengumpul yang mengintai mereka.