UGM: 2.826 Calon Mahasiswa Baru Diterima di UGM Lewat Jalur SNBT, Kerennnn…..
- ugm.ac.id
Yogyakarta, WISATA – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menerima 2.826 calon mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Sarjana Terapan lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dari total pendaftar sebanyak 59.412. Hasil seleksi ini telah diumumkan melalui portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada Selasa (20/06/2023) malam.
“Selamat kepada adik-adik yang sudah berhasil diterima menjadi calon mahasiswa UGM. Kalian telah bekerja keras untuk bisa memperoleh kesempatan belajar di UGM, tentu kami harap komitmen yang sama bisa kalian tunjukkan selama menjalani studi nantinya,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA.
Berdasarkan jumlah pendaftar, program studi yang paling diminati adalah Kedokteran, Farmasi, Teknologi Informasi, Kedokteran Gigi, dan Kehutanan untuk bidang Saintek, serta Psikologi, Hukum, Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi untuk bidang sosial humaniora.
Sedangkan berdasarkan perbandingan jumlah pendaftar dan peserta lolos seleksi, program studi paling kompetitif adalah Kedokteran, Teknologi Informasi, Ilmu Komputer, Gizi, dan Manajemen Informasi Kesehatan untuk bidang Saintek, serta Ilmu Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Psikologi, Manajemen, dan Pariwisata untuk bidang sosial humaniora.
Dari total calon mahasiswa yang diterima, 533 di antaranya merupakan peserta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, atau sekitar 18.9%. Hal ini, menurut Wening, menunjukkan inklusivitas UGM bagi calon mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.
“Calon mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah punya kesempatan yang sama untuk kuliah di UGM dan memperoleh pendidikan yang terbaik,” kata Wening.
SNBT sendiri merupakan satu dari tiga jalur penerimaan mahasiswa baru program diploma dan program sarjana pada perguruan tinggi negeri. Jalur seleksi ini berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah melalui tes skolastik yang mengukur empat hal yaitu potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.
