7 Gejala Stroke, Penyakit Mematikan di Indonesia dan Dunia

dr. Fajar: ‘Golden Period Penanganan Darurat Stroke
Sumber :
  • Youtube: RSA UGM

Yogyakarta, WISATAStroke termasuk dalam sepuluh penyakit mematikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Stroke termasuk penyakit silent killer, karena ia membunuh dengan perlahan dan senyap. Bila pasien terkena stroke, maka pemulihan kesehatan bagi orang yang terkena stroke, tidaklah sama.

Menurut dokter spesialis saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Fajar Maskuri, cepat lambatnya membaiknya pasien yang terkena stroke, ditentukan oleh beberapa faktor.

“Yang pertama, derajat ringan sedang beratnya si penyakit ini”, ujar dr. Fajar saat menjadi pembicara dalam acara talkshow berjudul ‘Golden Period Penanganan Darurat Stroke - Tik Talk Eps. 11’ melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM.

Jika strokenya ringan maka pemulihannya akan lebih cepat dibandingkan yang berat, yang membutuhkan waktu jangka panjang. “Kalau yang berat, mungkin masih meninggalkan kecacatan pada si pasien.

Yang kedua, seberapa cepat pasien stroke tersebut mendapatkan pertolongan. “Jika pasien tersebut ditangani di awal, segera, kita mengenalnya dengan istilah Golden Time Period, itu waktu yang paling bagus untuk menangai paasien stroke. Kalau kita bisa mencapai waktu ini, maka lebih bagus, dibandingkan yang satu hari, dua hari atau bahkan ada yang sudah satu minggu, dua minggu. Itu sudah terlambat. Makin cepat kita beri pertolongan kepada pasien, mudah-mudahan hasilnya lebih baik”, tambah dr. Fajar.

dr. Fajar menambahkan, stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak yang terjadi baik secara vokal maupun global berlangsung selama 24 jam atau lebih, oleh karena akibat gangguan peredaran darah di otak.

Secara umum, menurut dr. Fajar, gejalanya ada tujuh.

1. Kelemahan aggota gerak satu sisi, seperti tangan kiri atau tangan kanan. Misal pasien datang dengan salah satu tangan terasa berat.

2. Gangguan sensasi di kulitnya. “Bisa jadi pasien itu normal, bisa angkat barang, tetapi ia merasakan separuh badan gak berasa atau kesemutan separuh”, jelas dr. Fajar.

3. Pelo atau mulut perot sehingga bicara tidak jelas.

4. Gangguan lapang pandang, pasien mengalami kehilangan sebagian pandangannya atau gelap separuh.  “Biasanya pasien ini akan kesulitan jika naik kendaraan, misalnya ia merasa spionnya hilang, karena gak kelihatan”, ungkap dr. Fajar.

5. Gangguan komunikasi atau afasia. “Bicaranya  jelas, tapi gak paham komunikasi orang lain”, tuturnya. Dokter Fajar menjelaskan, gangguan komunikasi ini ada dua bentuk. Pertama, gangguan pemahaman dan yang kedua, gangguan bicara. Pada gangguan pemahaman, sang pasien dapat berbicara dengan lancar dan jelas, namun tak bisa memahami perkataan dari lawan bicaranya. Sedangkan pada gangguan bicara, pasien dapat memahami lawan bicaranya, namun tidak bisa berbicara dengan jelas. Pasien dapat mengeluarkan suara, namun tidak membentuk kata atau bahasa yang jelas.

6. Gangguan memori, misalnya pasien bangun tidur, tiba-tiba ia lupa anggota keluarganya.

7. Pusing berputar atau vertigo. “Pasien merasa dunia ini berputar atau ia merasa ia berputar terhadap lingkungannya. Tidak semua vertigo mengarah ke stroke. Tapi ada vertigo sentral yang mengarah ke fungsi otak”, jelasnya.

Dokter Fajar menjelaskan golden time period adalah waktu yang paling baik bagi seorang pasien yang megalami stroke. Bila langsung ditangani tenaga medis, hasilnya bisa lebih bagus. Masa golden time period adalah 3,5 jam.

 “Jadi, jika bapak ibu menemukan keluarga atau tetangga, dicurigai mengalami stroke, maka bawalah segera ke dokter terdekat atau rumah sakit,” imbau dr. Fajar.

Ngopi Dong, Ngopi,.. Ternyata Minum Kopi dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung Risiko Penyakit