Bagi yang Ingin Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri, Begini Cara Masuk Jalur Mandiri

Tes Masuk Kampus Negeri Jalur Mandiri Akan Digelar 3-14 Juli 2023
Sumber :
  • Triana Nur Lathief

WISATA, JakartaSeleksi masuk mandiri perguruan tinggi negeri wilayah barat (SMMPTN-Barat) tahun 2023 sudah dibuka sejak 8 Mei 2023 hingga 27 Juni 2023. Jalur masuk ini merupakan salah satu seleksi terakhir untuk memberi kesempatan mahasiswa baru memilih kampus impiannya di wilayah barat. Sebanyak 25 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wilayah barat tergabung dalam seleksi tahun ini.

Wisata Cengkeh Afo: Pohon Cengkeh Legendaris dan Tertua di Dunia dari Ternate

Apa saja rangkaian ujian yang harus ditempuh para calon mahasiswa PTN?

Jalur seleksi mandiri PTN, akan dilaksanakan dengan Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) pada tanggal 3 hingga 14 Juli 2023. Lokasi ujian dapat disesuaikan dengan PTN terdekat dengan alamat domisili peserta. Materi ujian yang diujikan adalah tes potensial skolastik (TPS), tes literasi dalam Bahasa Indonesia, literasi dalam Bahasa Inggris, dan penalaran matematika.

Kapitalisme yang Adil? Pelajaran dari John Rawls tentang Redistribusi Kekayaan

SMMPTN-Barat 2023 ini merupakan program sarjana (S1) dan Diploma pada perguruan tinggi melalui jalur seleksi secara mandiri. Jalur SMMPTN-Barat 2023 diselenggarakan berdasarkan pada kesepakatan dari 25 PTN yang tergabung ke dalam BKS PTN Indonesia Wilayah Barat dan Surat Keputusan Nomor: 23-05/BKS PTN-Barat/III/2023 tanggal 17 Maret tentang Perguruan Tinggi Peserta Program SMMPTN-Barat 2023.

Koordinator Kelompok Kerja Sosialisasi dan Promosi SMMPTN-Barat 2023, Teuku Kemal Fasya mengatakan, tes yang diikuti oleh peserta, nantinya memiliki kedudukannya masing-masing. “Tes Potensi Skolastik mengukur Kemampuan Kognitif peserta yang sangat penting untuk diukur. Melalui tes TPS itu, nantinya akan diuji kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pemahaman umum, dan kualitas bacaan dan menulis,” ucap Kemal (24/05/2023).

PRESIDEN PRABOWO: Upah Minimum Nasional 2025 Naik 6,5 Persen

Dosen Universitas Malikussaleh, Aceh itu juga mengatakan, tes literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dalam berbahasa. “Peserta akan diukur tingkat memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan sebagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia,” terang Kemal.

Sementara itu, Sekretaris Pokja SMM PTN-Barat, Supriyanto mengatakan, tes penalaran matematika sebagai upaya untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. “Dalam tes ini, peserta akan di tes menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
img_title