Pemikiran Machiavelli: Saat Politik Bertemu Realitas Tanpa Moral

Niccolò Machiavelli (1469–1527)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Virtù dan Fortuna: Dua Pilar dalam Dunia yang Tak Pasti

Niccolò Machiavelli: Filsuf Politik Paling Berpengaruh dari Zaman Renaisans

Dalam pemikiran Machiavelli, terdapat dua konsep kunci: virtù dan fortuna.

  • Virtù bukan sekadar kebajikan, tetapi merujuk pada kapasitas, kecerdikan, keberanian, dan kecakapan seorang pemimpin dalam mengatur strategi dan mengambil keputusan.
  • Fortuna mewakili nasib atau keberuntungan, kekuatan tak terduga yang bisa mengubah segalanya.

Machiavelli berpendapat bahwa pemimpin yang sukses adalah mereka yang mampu menundukkan fortuna dengan virtù. Dalam dunia yang tidak pasti, hanya pemimpin yang luwes, tajam, dan berani mengambil risiko yang akan bertahan.

Robert Rosenkranz: “Kesederhanaan adalah Bentuk Kekuatan Tertinggi dalam Berpikir”

Politik adalah Dunia Peran dan Citra

Machiavelli juga menyadari pentingnya citra dan persepsi publik dalam dunia politik. Ia menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak perlu benar-benar baik, asalkan ia terlihat baik. Dalam hal ini, kekuasaan sering kali bertumpu pada kemampuan menciptakan ilusi dan memainkan peran, mirip seperti aktor di atas panggung.

Sun Tzu: Seni Perang adalah Urusan Hidup dan Mati yang Tak Boleh Diabaikan oleh Negara

“Manusia menilai lebih dengan mata daripada dengan akal; setiap orang bisa melihatmu, tapi hanya sedikit yang benar-benar mengenalmu.”

Halaman Selanjutnya
img_title