Seneca: Waktu Luang Tanpa Buku adalah Kematian dan Pemakaman Hidup-Hidup

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA — Dalam dunia yang semakin sibuk dan penuh distraksi digital, penting untuk kembali merenungkan nilai waktu luang dan bagaimana kita mengisinya. Seneca, filsuf Stoik Romawi, pernah memberikan peringatan tajam yang relevan hingga kini:
“Leisure without books is death, and burial of a man alive.”
(“Waktu luang tanpa buku adalah kematian, dan pemakaman seorang manusia yang masih hidup.”)

Belajar Mengambil Keputusan Berani ala Tim Ferriss

Waktu Luang: Sebuah Kesempatan Berharga

Waktu luang sering dianggap sebagai saat untuk beristirahat atau melepaskan penat. Namun, bagi Seneca, waktu luang yang tidak diisi dengan kegiatan yang bermakna — khususnya membaca dan belajar — sama saja dengan membuang kesempatan berharga untuk berkembang.

Seneca: Seperti Permata yang Diasah, Manusia Dibentuk Oleh Ujian

Waktu luang tanpa buku diibaratkan seperti kematian batin, di mana jiwa tidak diberi nutrisi untuk bertumbuh. Seneca menganggap pembelajaran dan refleksi sebagai bagian penting untuk menjaga kehidupan intelektual dan spiritual tetap hidup.

Buku sebagai Sumber Kehidupan

Seneca: Keberuntungan Adalah Pertemuan antara Persiapan dan Kesempatan

Menurut Seneca, buku bukan hanya kumpulan kata-kata, melainkan jendela menuju kebijaksanaan, pengalaman, dan pengetahuan yang melampaui batas waktu dan ruang. Membaca buku memungkinkan kita belajar dari masa lalu, memperluas wawasan, dan memahami dunia dengan lebih dalam.

Ketika seseorang menghabiskan waktu luangnya tanpa menyentuh buku atau aktivitas intelektual lainnya, ia seperti terkubur hidup-hidup — jiwa dan pikirannya terkurung dalam ketidaktahuan dan kebosanan.

Halaman Selanjutnya
img_title