John Sellars: “Filosofi Bukan untuk Membuat Hidup Mudah, Tapi untuk Membuat Kita Kuat”
- Cuplikan Layar
Malang, WISATA — Filsuf terkemuka asal Inggris, John Sellars, kembali mengingatkan pentingnya peran filsafat dalam kehidupan modern. Dalam salah satu refleksi terbarunya, Sellars menyampaikan pesan mendalam yang membingkai ulang pemahaman kita tentang makna sejati dari berfilsafat:
“Filosofi bukan untuk membuat hidup mudah, tapi untuk membuat kita kuat.”
Pernyataan ini menjadi resonansi yang kuat di tengah dunia yang sering kali mencari kenyamanan instan dan menghindari kesulitan. Bagi Sellars, filsafat — khususnya Stoikisme — bukanlah alat pelarian, melainkan panduan untuk memperkuat karakter dalam menghadapi kenyataan hidup yang penuh tantangan.
Filsafat Sebagai Latihan Mental dan Emosional
Dalam pandangan Sellars, filsafat berfungsi seperti pelatihan bagi jiwa. Sebagaimana tubuh memerlukan latihan fisik untuk menjadi kuat, demikian pula pikiran dan hati memerlukan filsafat agar mampu bertahan dalam tekanan.
“Tujuan filsafat bukan untuk menghapus rasa sakit atau kesulitan, tapi membantu kita membangun ketangguhan saat keduanya datang,” jelas Sellars dalam salah satu wawancaranya bersama The Philosophy Now Forum.
Stoikisme, sebagai tradisi yang sering dia rujuk, memang menekankan pada penguasaan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan. Bukan untuk menjadikan hidup bebas dari penderitaan, tapi untuk membuat kita mampu menjalani hidup dengan bermartabat, meski dalam penderitaan sekalipun.
Dunia Modern, Kerapuhan Baru
Di era digital saat ini, kemudahan teknologi sering kali membuat kita rentan. Ketergantungan terhadap kenyamanan menjauhkan manusia dari daya tahan mental. Sellars menilai bahwa kita justru lebih membutuhkan filsafat karena dunia sekarang “terlalu cepat, terlalu bising, dan terlalu rapuh”.
Ia menyoroti fenomena banyaknya individu yang goyah hanya karena kritik ringan, gagal kecil, atau tekanan sosial. “Kita telah dilatih untuk menghindari rasa tidak nyaman. Padahal, justru di situlah titik pertumbuhan,” tegasnya.
Filosofi sebagai Rangka Hidup yang Tangguh
Filsafat, menurut Sellars, bukan teori kosong. Ia adalah kerangka praktis yang mengajarkan kita:
- Bagaimana menghadapi kehilangan dan kegagalan.
- Bagaimana menyikapi ketidakpastian tanpa panik.
- Bagaimana tetap berbuat baik meskipun dunia tidak adil.
“Orang-orang bijak di masa lalu tidak hidup dalam dunia yang lebih mudah dari kita, tapi mereka belajar menjadi kuat — melalui pemahaman akan hidup dan refleksi terus-menerus,” katanya.
Pendidikan Filsafat yang Relevan
Sellars juga mendorong pentingnya pendidikan filsafat di usia muda, bukan hanya untuk mendalami teori klasik, tetapi untuk membentuk ketahanan batin. Menurutnya, ketika seseorang memahami konsep seperti kontrol diri, penerimaan atas apa yang tak bisa diubah, dan fokus pada kebajikan, maka ia lebih siap menghadapi hidup.
Dalam berbagai karyanya seperti The Art of Living dan Lessons in Stoicism, Sellars kerap menekankan bahwa kekuatan karakter adalah buah dari kebijaksanaan yang diasah, bukan dari kenyamanan yang dibiasakan.
Kesimpulan: Menjadi Kuat, Bukan Nyaman
Pernyataan John Sellars bahwa “filsafat bukan untuk membuat hidup mudah, tapi untuk membuat kita kuat” menjadi pengingat bagi siapa saja yang tengah mencari kedamaian dalam hidup modern. Bukan dengan menghindari kesulitan, tapi dengan menghadapi dan memaknainya.
Filsafat, seperti ia katakan, adalah “sahabat sunyi dalam masa sulit” dan “perisai mental” saat hidup terasa tak menentu. Maka, daripada berharap hidup tanpa tantangan, belajarlah menjadi pribadi yang kuat — sebagaimana diajarkan para filsuf besar sepanjang zaman.