Epictetus: Keadaan Tidak Membentuk Manusia, Tetapi Mengungkapkan Jati Dirinya

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Epictetus mengajak kita untuk melihat setiap tantangan sebagai jendela untuk mengenali karakter diri yang selama ini tersembunyi. Ia seolah berkata: jangan takut pada keadaan buruk—takutlah jika kita tidak belajar apa pun dari situasi itu.

Seneca: Tidak Ada Jalan Mudah Menuju Bintang-Bintang

Dunia Tidak Bisa Mengontrol Kita

Dalam Stoikisme, ada satu prinsip utama: kendalikan yang bisa kamu kendalikan, lepaskan yang tidak bisa. Dunia luar—cuaca, ekonomi, opini orang lain, bahkan nasib—bukanlah wilayah kekuasaan kita. Namun reaksi kita, sikap kita, pilihan kita—semuanya ada dalam kendali pribadi.

Chrysippus: Filsuf Stoik yang Menjawab Tantangan Zaman Modern

Kutipan Epictetus ini adalah ajakan untuk mengambil tanggung jawab penuh atas diri sendiri. Dunia mungkin keras, tetapi yang menentukan kualitas hidup kita adalah cara kita menyikapinya.

Ujian Karakter Sejati Terjadi Saat Keadaan Tidak Ideal

Chrysippus dan Rahasia Kebahagiaan Sejati Menurut Filsafat Stoik

Banyak orang tampak bijak, tenang, dan ramah ketika segalanya berjalan sesuai keinginan. Namun kebijaksanaan sejati diuji justru ketika semuanya tidak sesuai harapan. Saat itulah, karakter sejati keluar. Maka, dalam Stoikisme, musibah bukan malapetaka, tetapi peluang untuk mengasah dan memperlihatkan kualitas diri.

Jangan berharap hidup selalu mulus. Sebaliknya, siapkan diri untuk tetap bermartabat ketika hal buruk terjadi. Itu adalah bukti kekuatan karakter yang sesungguhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title