Seneca: “Kehidupan adalah materi dan bumi, apa yang ada dan yang tiada, serta apa yang ada di baliknya dalam Keabadian”

Seneca
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATASeneca, filsuf Stoik ternama dari zaman Romawi, mengungkapkan pandangan mendalam tentang kehidupan melalui pernyataan filosofisnya:

Zeno dari Citium: “Semesta Ini Memiliki Keteraturan, dan Manusia Adalah Bagian Kecil Darinya”

“Life is matter and is earth, what is and what is not, and what beyond is in Eternity.”
(“Kehidupan adalah materi dan bumi, apa yang ada dan yang tiada, serta apa yang ada di baliknya dalam Keabadian.”)

Ungkapan ini mengajak kita untuk merenungkan hakikat kehidupan dari sudut pandang filsafat Stoik, yang memadukan realitas fisik dan konsep keabadian.

Zeno dari Citium: “Orang Bijak Tidak Menyesali Masa Lalu, Tidak Takut pada Masa Depan”

Memahami Hakikat Kehidupan Menurut Seneca

Seneca mengajarkan bahwa kehidupan pada dasarnya merupakan materi, bagian dari bumi dan alam semesta yang kita alami sehari-hari. Dalam pandangan ini, hidup adalah fenomena fisik yang nyata, berwujud dan terbatas oleh ruang dan waktu.

10 Kutipan Aristoteles yang Mengubah Cara Anda Berpikir: Filsafat Abadi untuk Zaman Sekarang

Namun, kehidupan tidak hanya terbatas pada yang tampak dan nyata saja. Ada juga aspek yang “ada dan tiada” — sebuah ruang antara eksistensi dan ketiadaan yang menimbulkan pertanyaan mendalam tentang makna dan batas-batas keberadaan.

Selain itu, Seneca mengingatkan bahwa di balik kehidupan yang fana ini terdapat sesuatu yang lebih besar: Keabadian. Ini adalah ruang transenden yang melampaui dunia materi, sebuah konsep spiritual yang menjadi pijakan keyakinan dan ketenangan batin bagi banyak penganut Stoisisme.

Filosofi Stoik tentang Realitas dan Keabadian

Dalam filsafat Stoik, alam semesta adalah satu kesatuan yang harmonis antara dunia materi dan prinsip-prinsip abadi yang mengatur segala sesuatu. Materi, seperti bumi dan tubuh manusia, bersifat sementara dan berubah. Sementara itu, Keabadian adalah aspek abadi yang menyatukan seluruh eksistensi dan menjadi sumber kebijaksanaan.

Seneca menekankan pentingnya memahami dua dimensi ini agar manusia bisa hidup selaras dengan alam dan mengarahkan hidupnya pada kebijaksanaan serta ketenangan jiwa.

Relevansi dalam Kehidupan Masa Kini

Di era modern yang serba cepat dan materialistis, kita sering terjebak hanya pada dunia fisik dan lupa memikirkan makna yang lebih dalam dari kehidupan. Pemahaman Seneca mengajak kita untuk melihat hidup tidak hanya dari segi materi dan kenyataan fisik, tetapi juga dari perspektif spiritual dan abadi.

Kesadaran akan adanya dimensi keabadian dapat menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup, karena kita tahu bahwa kehidupan ini bukan sekadar tentang apa yang kita lihat dan rasakan saat ini.

Menerima Dualitas Kehidupan dan Keabadian

Menerima kehidupan sebagai gabungan antara dunia materi dan keabadian membuka jalan bagi kita untuk hidup dengan bijaksana. Kita belajar untuk tidak terlalu melekat pada hal-hal duniawi, sekaligus tidak kehilangan harapan akan sesuatu yang lebih tinggi dan abadi.

Ini juga mengajarkan kita untuk mengolah diri agar tetap teguh dan damai menghadapi perubahan dan kehilangan, karena segala sesuatu di dunia materi bersifat sementara, sedangkan yang abadi adalah sesuatu yang melampaui kita.

Contoh Implementasi Filosofi Seneca

Banyak tokoh besar dan para filsuf yang menjalani hidup dengan memadukan kesadaran akan dunia materi dan dimensi keabadian. Mereka tidak hanya fokus pada pencapaian duniawi, tetapi juga menata kehidupan batin agar tetap tenang dan bermakna.

Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menerapkan filosofi ini dengan bersikap lebih bijaksana dalam memilih prioritas hidup, menghargai apa yang ada tanpa terjebak pada keinginan yang berlebihan, dan mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi segala kemungkinan.

Kesimpulan

Seneca mengingatkan kita bahwa kehidupan adalah perpaduan antara dunia fisik yang nyata dan dimensi abadi yang melampaui materi. Memahami kedua aspek ini membantu kita untuk menjalani hidup dengan lebih seimbang, bijak, dan tenang.

Melalui filosofi ini, kita diajak untuk tidak hanya melihat hidup sebagai hal yang sementara dan materi, tetapi juga sebagai perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi dan keabadian.

Dengan demikian, kehidupan yang kita jalani menjadi lebih bermakna, penuh kesadaran, dan siap menghadapi perubahan serta ketidakpastian.