Seneca: Tidak Ada yang Mengejutkan Bagi Orang Bijak
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Banyak orang merasa terkejut atau kecewa ketika hidup tak berjalan sesuai harapan. Namun, filsuf Stoik Romawi, Seneca, mengajarkan cara berpikir berbeda: orang bijak tidak mudah terguncang oleh kejadian tak terduga. Mengapa? Karena ia sudah mempersiapkan dirinya secara mental.
Dalam salah satu kutipannya, Seneca berkata:
“Kita mengatakan bahwa tidak ada yang terjadi pada orang bijak yang di luar dugaannya.”
Kebijaksanaan adalah Persiapan Mental
Seneca percaya bahwa kebijaksanaan tidak hanya soal mengetahui hal-hal besar, tetapi juga tentang kemampuan mempersiapkan diri terhadap kenyataan—baik yang menyenangkan maupun yang sulit.
Orang bijak memahami bahwa dunia ini penuh ketidakpastian. Karena itu, ia tidak menggantungkan ketenangan batinnya pada hal-hal di luar kendali.
Tidak Terkejut Bukan Berarti Tidak Merasa
Penting untuk dipahami: Seneca tidak mengatakan bahwa orang bijak adalah manusia tanpa emosi. Ia tetap bisa sedih, kecewa, atau marah. Namun, ia tidak terkejut. Mengapa? Karena ia telah menyadari sejak awal bahwa hidup bisa menghadirkan berbagai macam ujian.
Latihan Mental ala Stoik: Anticipation
Dalam filosofi Stoik, ada satu latihan penting yang disebut premeditatio malorum—membayangkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Bukan untuk menjadi pesimis, tetapi agar kita siap mental dan tidak panik ketika kenyataan tidak sesuai harapan.
Dengan membayangkan skenario terburuk, kita jadi lebih tenang, tidak mudah goyah, dan bisa bertindak bijak ketika ujian benar-benar datang.
Sikap Realistis Membuat Hidup Lebih Damai
Orang bijak tidak berharap semua berjalan mulus. Ia justru bersikap realistis. Ketika hasil kerja kerasnya tidak dihargai, ia tidak runtuh. Ketika kehilangan harta atau orang tercinta, ia bisa bersedih, tapi tidak tenggelam dalam duka yang membutakan.
Kesimpulan: Siapkan Dirimu, Jangan Terkejut oleh Hidup
Hidup memang penuh kejutan. Tapi jika kita ingin menjadi pribadi yang tangguh, belajarlah untuk siap menghadapi segala kemungkinan. Seperti kata Seneca, tidak ada yang terjadi pada orang bijak yang di luar dugaannya—karena ia telah melatih dirinya untuk menerima kenyataan, apa pun bentuknya.