Stoicisme dalam Praktik: Pelajaran Emosional dari John Sellars

John Sellars
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Sementara dalam kehidupan pribadi, Stoicisme mengajarkan kita untuk mencintai tanpa keterikatan yang merugikan. Kita mencintai seseorang bukan untuk menguasai, melainkan untuk menghormati keberadaannya—dengan kesadaran bahwa segala sesuatu bersifat fana dan tidak ada yang bisa dijamin akan tetap bersama kita selamanya.

John Sellars: Media Sosial Bisa Jadi Alat atau Racun, Apa yang Membuatnya Berbeda?

Pelajaran dari John Sellars di Era Digital

Di era digital, di mana notifikasi dan ekspektasi sosial datang bertubi-tubi, emosi kita mudah terombang-ambing. John Sellars menawarkan Stoicisme sebagai alat navigasi: menjauhkan diri dari pemikiran reaktif dan memperkuat kesadaran diri.

John Sellars Ungkap Fakta Mengejutkan: Banyak Hal yang Kita Anggap Penting Ternyata Hanya Distraksi

Ia menyarankan untuk tidak terjebak dalam siklus komparasi sosial di media sosial, dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar bernilai. “Jangan biarkan validasi dari luar menentukan harga dirimu,” tulis Sellars dalam salah satu artikelnya. “Nilai seseorang ditentukan oleh tindakannya, bukan oleh jumlah suka atau pengikutnya.”

Stoicisme sebagai Terapi Modern

John Sellars: Waktu Terbaik untuk Memperbaiki Diri Adalah Sekarang, Jangan Tunda Lagi!

Sellars juga menunjukkan bagaimana Stoicisme dapat berfungsi sebagai terapi non-klinis. Prinsip-prinsip Stoik memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan psikologi modern seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Keduanya sama-sama menekankan pentingnya pola pikir dalam menentukan emosi dan perilaku.

Dengan membiasakan diri untuk mengevaluasi pikiran, mengatur ekspektasi, dan berfokus pada tindakan yang dapat dikendalikan, seseorang bisa meningkatkan ketahanan mental dan menemukan kebahagiaan yang lebih stabil.

Halaman Selanjutnya
img_title