Kapan Nenek Moyang Kita Mulai Makan Daging secara Teratur? Gigi yang Membatu Membantu Kita Menemukan Jawabannya
- pixabay
Malang, WISATA – Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah mempelajari lebih lanjut tentang pola makan hominin awal, khususnya ketergantungan mereka pada tumbuhan. Namun, kita masih belum tahu kapan nenek moyang manusia ini mulai makan daging.
Ini adalah kesenjangan yang membuat frustrasi dalam pemahaman kita tentang evolusi manusia. Kami pikir konsumsi daging secara teratur adalah salah satu pendorong utama pertumbuhan otak dan evolusi pada hominin, karena produk hewani padat kalori dan lebih mudah dicerna daripada makanan nabati yang tidak diolah. Produk hewani juga mengandung semua asam amino esensial dan kaya akan nutrisi, mineral dan vitamin yang penting secara biologis.
Yang kita ketahui adalah bahwa pada saat genus kita, Homo, muncul lebih dari dua juta tahun yang lalu, hominin secara teratur memakan daging. Hal ini jelas dari meningkatnya ketergantungan mereka pada alat-alat batu untuk memotong dan mengolah produk daging. Kita juga menemukan fosil tulang dengan tanda-tanda potongan yang menunjukkan adanya pemotongan.
Tetapi itu tidak menjelaskan kapan dan di mana konsumsi daging secara rutin dimulai dan spesies nenek moyang kita mana yang melakukan perubahan penting itu.
Kini, berkat fosil email gigi, kita selangkah lebih dekat ke jawabannya. Dalam sebuah penelitian dengan beberapa penulis lain, kami mengukur isotop nitrogen dalam email dari fosil gigi milik genus hominin Australopithecus, yang ditemukan di Gua Sterkfontein Afrika Selatan. Ini adalah salah satu spesies nenek moyang manusia tertua yang diketahui.
Mengidentifikasi isotop ini merupakan cara untuk merekonstruksi pola makan dan ekosistem purba, membantu para ilmuwan memahami bagaimana lingkungan masa lalu membentuk kelangsungan hidup spesies, termasuk manusia purba.
Pengujian dilakukan terhadap tanda isotop hewan yang hidup di ekosistem tersebut pada waktu yang sama. Kami melihat bahwa tanda isotop Australopithecus rendah—mirip dengan tanda isotop herbivora.
Temuan menunjukkan bahwa hominin awal yang mirip kera dan berotak kecil ini kebanyakan memakan tumbuhan. Tidak ada bukti sama sekali tentang konsumsi daging. Mereka mungkin sesekali memakan telur atau serangga, tetapi mereka tidak secara teratur berburu mamalia besar seperti yang dilakukan Neanderthal jutaan tahun kemudian.
Pendekatan ini mengungkap apakah suatu spesies bergantung pada tanaman berdaun lebat atau vegetasi yang kuat seperti rumput di ekosistem sabana Afrika. Namun, selalu ada kalimat kecil yang tidak memuaskan di bagian diskusi makalah akademisnya, yaitu "Kumpulan data ini tidak dapat memberikan informasi tentang porsi daging dalam makanan."
Dengan membandingkan rasio isotop nitrogen hominin awal ini dengan hewan lain dari ekosistem yang sama, seperti antelop, monyet dan karnivora ditemukanlah bahwa tanda tangan isotop Australopithecus rendah, mirip dengan herbivora.
Kemudian penelitian diperluas ke situs fosil lain di seluruh Afrika dan Asia, dengan harapan dapat menjawab pertanyaan yang lebih besar. Kapan daging benar-benar masuk ke dalam pola makan hominin? Spesies hominin mana yang melalui evolusi kita mengonsumsi daging? Apakah perilaku tersebut muncul beberapa kali dan apakah itu bertepatan dengan munculnya otak yang lebih besar atau perubahan perilaku yang nyata, seperti teknologi perkakas batu yang baru? Dan apa artinya ini bagi cara kita memahami jalur evolusi yang mengarah pada spesies kita?