Takdir yang Lebih Besar: Pelajaran Kerendahan Hati dalam Pandangan Leo Tolstoy

Leo Tolstoy Sastrawan dan Filsuf Rusia
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Penelitian dari University of California, Berkeley menemukan bahwa individu yang menerima ketidakpastian dalam hidup cenderung menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerimaan atas fakta bahwa tidak semua hal dapat diatur secara sempurna membantu menurunkan tekanan mental dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk menikmati momen-momen kecil dalam hidup.

Naval Ravikant: Cara Tercepat Menjadi Kaya adalah Memberikan Nilai dalam Skala Besar

Selain itu, ketika kita tidak terobsesi untuk mengontrol setiap aspek kehidupan, kita menjadi lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan lebih mampu belajar dari kegagalan. Sikap ini menciptakan resilien yang lebih baik, membantu kita untuk bangkit kembali setelah mengalami kekecewaan atau kemunduran. Dalam konteks kesehatan mental, penerimaan terhadap takdir juga membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, sebagaimana diungkapkan oleh data dari National Institute of Mental Health (NIMH).

Implikasi Sosial dari Filosofi Takdir
Selain berdampak pada kesejahteraan individu, pemahaman bahwa kita adalah bagian dari suatu takdir yang lebih besar juga memiliki implikasi sosial yang mendalam. Dalam masyarakat yang semakin kompetitif, sering kali terjadi gesekan antar individu karena kecenderungan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan berdasarkan prestasi pribadi semata. Namun, dengan mengakui adanya kekuatan eksternal yang turut menentukan nasib, kita dapat mengurangi kecenderungan untuk saling menyalahkan atau mengkritik secara berlebihan.

Socrates Bicara Tentang Kebahagiaan: “Jiwa yang Damai adalah Sumber Kebahagiaan Terbesar”

Sikap rendah hati yang ditanamkan melalui pemahaman akan takdir membuat kita lebih toleran terhadap perbedaan dan lebih mudah untuk bersikap empatik. Data dari World Values Survey menunjukkan bahwa masyarakat yang lebih menerima adanya faktor eksternal dalam kehidupan cenderung memiliki tingkat konflik sosial yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya rasa kebersamaan dan saling pengertian di antara anggota masyarakat.

Dalam lingkungan kerja, pemahaman bahwa hasil tidak selalu bergantung sepenuhnya pada usaha individu juga mendorong budaya kolaboratif. Pemimpin yang mengakui adanya faktor eksternal dalam kesuksesan perusahaan akan lebih terbuka untuk mendengarkan ide-ide dari bawah dan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan kinerja tim, tetapi juga membantu membangun hubungan yang lebih harmonis di tempat kerja.

Socrates dan Rahasia Hidup Bahagia: Mengapa Hidup yang Baik Lebih Penting daripada Sekadar Hidup

Penerapan Filosofi Takdir dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengaplikasikan pemikiran Tolstoy dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang mudah, terutama di era modern yang penuh tekanan untuk mencapai kesuksesan. Namun, beberapa strategi dapat diterapkan untuk membantu kita lebih menerima dan memahami bahwa kita adalah bagian dari suatu takdir yang lebih besar.

Pertama, penting untuk mengembangkan sikap syukur. Menurut Harvard Business Review, orang yang rutin mengungkapkan rasa syukur cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi. Dengan mengakui bahwa banyak hal dalam hidup ini berada di luar kendali kita, kita dapat lebih menghargai setiap momen dan tidak terlalu terpaku pada apa yang tidak berjalan sesuai rencana.

Halaman Selanjutnya
img_title