Bijak Berbicara di Era Digital: Pelajaran dari Plato untuk Dunia Maya

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era digital yang serba cepat, setiap orang memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapatnya di dunia maya. Media sosial, forum diskusi, dan platform berbasis komentar telah menjadi wadah bagi berbagai opini, baik yang berdasarkan fakta maupun sekadar luapan emosi.

Rahasia Hebat Manusia yang Tak Terucapkan: Mengungkap Pengetahuan Tacit di Era AI

Filsuf Yunani kuno, Plato, pernah mengatakan:

"Orang bijak berbicara karena mereka memiliki sesuatu untuk dikatakan. Orang bodoh berbicara karena mereka harus mengatakan sesuatu."

Aristoteles: Pilar Ketiga dalam Trio Filsuf Yunani Besar yang Mengubah Dunia

Pernyataan ini tetap relevan di zaman sekarang, terutama ketika media sosial dipenuhi dengan informasi yang belum terverifikasi, ujaran kebencian, dan opini tanpa dasar. Bijak dalam berbicara—baik di dunia nyata maupun di dunia maya—bukan hanya sebuah keterampilan, tetapi juga tanggung jawab moral.

Makna Perkataan Plato dalam Konteks Modern

René Descartes: Filsuf Abad ke-17 yang Tetap Relevan di Era Digital

Plato menekankan bahwa berbicara harus didasarkan pada pengetahuan dan pemahaman yang mendalam. Orang yang bijaksana tidak sekadar berbicara untuk memenuhi kebutuhan berbicara, tetapi mereka berbicara karena memiliki pemikiran yang berharga untuk disampaikan.

Sebaliknya, orang yang kurang bijak sering kali berbicara hanya untuk mendapatkan perhatian atau membuktikan eksistensinya, tanpa mempertimbangkan dampak dari kata-kata yang mereka lontarkan.

Di era digital, fenomena ini semakin nyata. Banyak orang dengan mudahnya berkomentar atau membagikan informasi tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Akibatnya, hoaks dan ujaran kebencian semakin marak, menyebabkan polarisasi di masyarakat.

Fenomena Kebebasan Berbicara di Media Sosial

Internet memberikan ruang bagi setiap individu untuk berbicara. Namun, kebebasan berbicara ini sering kali disalahgunakan. Beberapa fenomena yang umum terjadi di dunia maya antara lain:

  1. Penyebaran Hoaks dan Misinformasi
    Banyak orang membagikan berita atau opini tanpa mengecek kebenarannya. Hal ini menyebabkan kesalahpahaman, kepanikan, bahkan perpecahan di masyarakat.
  2. Cyberbullying dan Ujaran Kebencian
    Kebebasan berbicara sering kali disalahartikan sebagai kebebasan untuk menghina atau merendahkan orang lain. Komentar kasar dan ujaran kebencian dapat merusak reputasi dan kesehatan mental seseorang.
  3. Efek Echo Chamber
    Orang cenderung mencari informasi yang mendukung keyakinannya sendiri, tanpa mempertimbangkan sudut pandang lain. Akibatnya, diskusi menjadi tidak produktif dan hanya memperkuat bias pribadi.
  4. Over-sharing atau Berbagi Berlebihan
    Beberapa orang merasa perlu membagikan setiap aspek kehidupan pribadinya, tanpa menyadari bahwa tidak semua informasi perlu atau pantas untuk dibagikan ke publik.

Bagaimana Menjadi Bijak dalam Berbicara di Dunia Maya?

Untuk menerapkan kebijaksanaan dalam berbicara, terutama di media sosial, kita bisa menerapkan beberapa prinsip berikut:

1. Berbicara dengan Dasar Fakta

Sebelum menyampaikan pendapat atau membagikan informasi, pastikan bahwa informasi tersebut bersumber dari data yang valid dan terpercaya. Jangan mudah percaya dengan berita yang provokatif atau belum jelas asal-usulnya.

2. Pikirkan Sebelum Berbicara

Sebelum memposting sesuatu di media sosial, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah ini benar?
  • Apakah ini bermanfaat?
  • Apakah ini akan melukai perasaan orang lain?
    Jika jawaban dari pertanyaan ini negatif, lebih baik tidak membagikannya.

3. Gunakan Bahasa yang Santun dan Tidak Menyebarkan Kebencian

Perdebatan atau diskusi adalah hal yang wajar, tetapi harus dilakukan dengan bahasa yang sopan dan tidak menyerang secara pribadi. Hindari kata-kata yang bisa memicu permusuhan.

4. Jangan Berbicara Hanya untuk Mendapatkan Perhatian

Banyak orang berbicara atau berkomentar di media sosial hanya untuk mencari perhatian, tanpa mempertimbangkan kebenaran atau relevansi informasi yang mereka sampaikan. Bijaksanalah dalam memilih kapan dan bagaimana berbicara.

5. Hormati Perbedaan Pendapat

Tidak semua orang memiliki pandangan yang sama. Jika ada perbedaan pendapat, usahakan untuk tetap terbuka dan tidak memaksakan sudut pandang sendiri.

Dampak Positif Berbicara dengan Bijak di Dunia Maya

Jika lebih banyak orang yang menerapkan prinsip kebijaksanaan dalam berbicara di internet, dampak positif yang bisa terjadi antara lain:

  1. Mengurangi Penyebaran Hoaks
    Dengan mengecek kebenaran sebelum berbicara atau membagikan informasi, hoaks akan lebih sulit menyebar.
  2. Menciptakan Ruang Diskusi yang Sehat
    Percakapan yang berdasarkan fakta dan dilakukan dengan sopan akan lebih produktif dan mendorong pemikiran yang lebih kritis.
  3. Menjaga Kesehatan Mental Masyarakat
    Dengan menghindari ujaran kebencian dan cyberbullying, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi semua orang.
  4. Meningkatkan Kesadaran Literasi Digital
    Dengan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya literasi digital.

Plato mengajarkan bahwa berbicara harus memiliki tujuan dan makna. Di era digital, di mana setiap orang bisa dengan mudah menyebarkan informasi, kebijaksanaan dalam berbicara menjadi semakin penting.

Kebebasan berbicara bukan berarti bebas tanpa batas. Setiap kata yang kita ucapkan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, memiliki konsekuensi. Oleh karena itu, bijaklah dalam berbicara dan gunakan kebebasan ini untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.