Bisakah Filosofi Kuno Marcus Aurelius Menjawab Masalah Hidup Modern?

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan seperti saat ini, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan batin dan kebahagiaan sejati. Menariknya, solusi tersebut sering kali ditemukan dalam ajaran-ajaran kuno. Salah satu tokoh yang menginspirasi adalah Marcus Aurelius, seorang Kaisar Romawi abad ke-2 sekaligus filsuf Stoik yang warisannya tetap relevan hingga sekarang. Pertanyaannya, bisakah filosofi Marcus Aurelius benar-benar menjawab masalah-masalah yang kita hadapi di era modern?

Zeno dari Citium: 'Hindari Mengejar Hal-hal yang Tidak Membawa Kebaikan bagi Jiwa'

Marcus Aurelius dan Filosofi Stoisisme

Marcus Aurelius bukan hanya seorang pemimpin besar yang memerintah Kekaisaran Romawi, tetapi juga seorang pemikir yang mendalam. Dalam karyanya yang terkenal, The Meditations, Marcus mencatat refleksi pribadinya tentang kehidupan, kebajikan, dan bagaimana menghadapi tantangan.

Zeno: 'Ketidakbahagiaan Datang dari Mengejar Hal-hal yang Tidak Kekal'"

Filosofinya berakar pada Stoisisme, sebuah aliran pemikiran Yunani kuno yang menekankan pada kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri sebagai fondasi hidup yang baik. Stoisisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal eksternal seperti kekayaan, kekuasaan, atau pujian, melainkan pada bagaimana kita merespons peristiwa-peristiwa dalam hidup.

Dalam Stoisisme, terdapat gagasan penting bahwa kita hanya bisa mengendalikan pikiran, tindakan, dan sikap kita sendiri. Segala sesuatu yang berada di luar kendali kita, seperti opini orang lain, cuaca, atau kejadian tak terduga, seharusnya diterima dengan tenang dan bijaksana.

10 Kutipan Terbaik René Descartes yang Menginspirasi Dunia Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Masalah Hidup Modern: Tekanan, Kecemasan, dan Ketidakpastian

Hidup di era modern sering kali ditandai dengan tekanan yang tak kunjung usai. Dunia digital membawa kita lebih dekat dengan informasi, tetapi juga menciptakan distraksi yang luar biasa. Banyak orang merasa tertekan oleh ekspektasi masyarakat, pencapaian pribadi, atau bahkan standar kesuksesan yang tidak realistis.

Selain itu, ketidakpastian global, mulai dari pandemi, perubahan iklim, hingga krisis ekonomi, semakin memperparah kecemasan kolektif. Kita hidup di dunia yang terus berubah, di mana kontrol atas banyak hal terasa semakin sulit.

Di sinilah ajaran Marcus Aurelius menjadi relevan. Filosofinya menawarkan perspektif yang sederhana namun kuat: fokuslah pada apa yang bisa Anda kendalikan dan lepaskan apa yang tidak.

Pelajaran Penting dari Marcus Aurelius

1.     Mengelola Pikiran dan Emosi
Marcus Aurelius menekankan pentingnya mengelola pikiran dan emosi. Dalam The Meditations, ia menulis, "Kebahagiaan hidupmu bergantung pada kualitas pikiranmu." Pesan ini mengingatkan kita bahwa cara kita berpikir menentukan bagaimana kita merasakan hidup. Dengan melatih diri untuk berpikir positif dan bijaksana, kita bisa menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang.

2.     Menerima Hal yang Tak Terkendali
Dalam Stoisisme, ada prinsip bahwa kita tidak boleh membuang energi pada hal-hal yang berada di luar kendali kita. Marcus mengajarkan bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian, dan satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan menerima kenyataan tersebut.

3.     Hidup di Saat Ini
Salah satu pelajaran paling penting dari Marcus adalah hidup di saat ini. Ia sering merenungkan kefanaan hidup dan mengingatkan dirinya untuk menghargai setiap momen. Dalam dunia yang dipenuhi distraksi digital, ajaran ini mengajarkan kita untuk fokus dan menikmati kehidupan tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak penting.

4.     Berbuat Baik kepada Sesama
Sebagai Kaisar, Marcus Aurelius memiliki kekuatan yang luar biasa, tetapi ia selalu menekankan pentingnya memperlakukan orang lain dengan adil dan penuh kasih. Dalam salah satu kutipannya, ia berkata, "Tidak ada yang lebih penting daripada bekerja untuk kebaikan bersama." Ajaran ini relevan di era modern, di mana empati dan kerja sama sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.

Relevansi Filosofi Marcus Aurelius di Era Modern

Meski berasal dari zaman kuno, ajaran Marcus Aurelius tetap relevan di era modern. Filosofi Stoisisme yang ia praktikkan telah menjadi inspirasi bagi banyak bidang, termasuk psikologi modern. Salah satu contohnya adalah terapi Cognitive Behavioral Therapy (CBT), yang mengadopsi prinsip Stoik untuk membantu orang mengelola emosi dan pola pikir negatif.

Selain itu, filosofi Marcus juga relevan di dunia bisnis dan kepemimpinan. Banyak pemimpin modern yang mengadopsi prinsip Stoisisme untuk menghadapi tekanan, mengambil keputusan bijak, dan memimpin dengan integritas.

Bagaimana Menerapkan Stoisisme dalam Kehidupan Sehari-hari?

Anda tidak perlu menjadi Kaisar Romawi untuk mempraktikkan ajaran Marcus Aurelius. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda coba:

  • Latihan Kesadaran Diri: Mulailah hari dengan refleksi singkat tentang apa yang bisa Anda kendalikan dan apa yang tidak.
  • Premeditasi Adversitas: Bayangkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi, dan pikirkan bagaimana Anda akan menghadapinya dengan tenang.
  • Kontemplasi Kematian: Ingatlah bahwa hidup ini sementara, dan gunakan kesadaran tersebut untuk menghargai setiap momen.
  • Berbuat Kebaikan: Jadikan kebajikan sebagai panduan dalam hubungan Anda dengan orang lain.

Bisakah Filosofi Marcus Menjawab Masalah Hidup Modern?

Jawabannya adalah ya. Ajaran Marcus Aurelius menawarkan solusi praktis untuk menghadapi tekanan, kecemasan, dan ketidakpastian yang kita alami di era modern. Filosofinya mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, menerima kenyataan hidup, dan menemukan ketenangan di dalam diri.

Dengan mempraktikkan Stoisisme, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, bijaksana, dan bermakna. Seperti yang ditulis Marcus, "Hidup ini seperti festival; nikmatilah momen yang ada."