10 Kutipan Aristoteles yang Menjadi Dasar Transformasi Ilmu Pengetahuan di Zaman Keemasan Islam

Aristoteles dan Ibnu Sina (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Al-Kindi bahkan menyebut ilmu sebagai "jalan menuju kebenaran ilahi." Ini menunjukkan bagaimana filsuf Muslim memadukan pemikiran Aristoteles dengan keyakinan Islam.

Ibnu Rusyd: Sang Penafsir Aristoteles yang Menjadi Jembatan Timur dan Barat

3. "Logika adalah alat untuk berpikir dengan benar."

Logika adalah salah satu kontribusi terbesar Aristoteles. Para filsuf Muslim seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina tidak hanya mempelajari logika Aristoteles tetapi juga menyempurnakannya.

Al-Farabi, Aristoteles, dan Gagasan Negara Ideal yang Mengubah Dunia

Misalnya, Al-Farabi mengembangkan teori silogisme Aristoteles menjadi lebih aplikatif untuk digunakan dalam ilmu kedokteran, astronomi, dan teologi. Logika Aristoteles menjadi dasar untuk menyusun argumen yang rasional dan sistematis dalam berbagai bidang.

4. "Kebijaksanaan dimulai dengan keheranan."

Ibnu Sina dan Aristoteles: Membuka Jalan Baru dalam Filsafat dan Kedokteran

Kutipan ini menjadi inspirasi bagi filsuf Muslim seperti Ibnu Sina untuk mendorong rasa ingin tahu sebagai dasar dari penelitian ilmiah. Ibnu Sina, dalam bukunya Kitab Al-Shifa, menunjukkan bahwa rasa heran adalah pintu gerbang untuk memahami fenomena alam dan mencari jawaban atas pertanyaan mendasar tentang kehidupan.

5. "Keadilan adalah kebajikan tertinggi."

Halaman Selanjutnya
img_title