Mengapa Stoikisme Kembali Populer? Panduan Hidup Tenang dari Massimo Pigliucci hingga Tim Ferriss
- Tangkapan Layar
Tim Ferriss: Stoikisme untuk Produktivitas
Tim Ferriss, seorang pengusaha, penulis, dan podcaster terkenal, sering mengutip Stoikisme sebagai salah satu alat utamanya untuk mengelola stres dan meningkatkan produktivitas. Dalam bukunya Tools of Titans, Ferriss menyebut Stoikisme sebagai “sistem operasi untuk menjalani hidup.”
Ferriss mempopulerkan konsep premeditatio malorum, yaitu membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Praktik ini membantu seseorang menerima kenyataan dengan lebih mudah dan merencanakan solusi secara rasional. Ferriss juga menggunakan kutipan Marcus Aurelius sebagai inspirasi untuk tetap fokus pada tugas yang penting dan mengabaikan gangguan eksternal.
Donald Robertson: Menghubungkan Stoikisme dengan Psikologi Modern
Donald Robertson, melalui bukunya How to Think Like a Roman Emperor, menggabungkan Stoikisme dengan prinsip-prinsip terapi kognitif-behavioral (CBT). Robertson menjelaskan bahwa kedua pendekatan ini sama-sama bertujuan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.
Dalam konteks modern, Robertson menunjukkan bagaimana Stoikisme dapat membantu mengatasi kecemasan, stres, dan depresi. Ia juga menyoroti pentingnya pemisahan antara hal yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan—konsep yang sangat relevan di era media sosial di mana opini orang lain sering kali memengaruhi kita.
Mengapa Stoikisme Kembali Relevan?