Bekas Luka Terbentuk dari Perbaikan Jaringan yang Serampangan

Luka yang Diplester, Apakag Bekasnya akan Hilang?
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Anda mempunyai bekas luka yang tidak hilang dan sepertinya menjadi permanen? 

Bagaimana Forest Therapy Menjadi Media Penyembuhan Alam Berbagai Penyakit? Ini Penjelasannya

Bekas luka hadir dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna dan merupakan hasil dari proses penyembuhan alami kulit setelah kerusakan, baik disebabkan oleh pembedahan, infeksi, cedera atau pertumbuhan.

Bekas luka memiliki peran penting, yang memungkinkan tubuh mengganti jaringan yang hilang atau rusak. Namun, mengapa bekas luka bersifat permanen? 

DDoS Attack: Mengapa Perusahaan Raksasa Pun Tak Berdaya Melawan Serangan Brutal Ini?

Kulit terdiri dari tiga lapisan utama. Lapisan kulit terluar dikenal sebagai epidermis, merupakan lapisan tertipis. Lapisan ini terdiri dari lapisan sel pipih, yang disebut sel epitel, yang secara kolektif bertindak sebagai pelindung untuk melindungi tubuh dari dunia luar.

Di bawah epidermis terdapat dermis, yaitu lapisan kulit paling tebal yang mengandung saraf, pembuluh darah, folikel rambut dan kelenjar keringat serta minyak. Di dalam dermis, terdapat pula jaringan protein berserat besar yang disebut kolagen dan elastin yang masing-masing mendukung struktur dan elastisitas kulit. Terakhir, hipodermis merupakan lapisan kulit terdalam. Lapisan ini mengandung jaringan lemak untuk melindungi tubuh, melindungi organ dalam dan melindungi jaringan dari cedera.

MALANG: "Dewi Anom" Raih Juara 2 ADWI 2024, Kategori Desa Wisata Maju

Jika lapisan epidermis Anda rusak, seperti pada kasus kulit terbakar, lapisan luar kulit ini akan terkelupas, sehingga lapisan kulit yang lebih dalam tetap utuh. Namun, jika cedera menembus jauh ke dalam dermis, tubuh harus memperbaiki jaringan yang rusak ini. Keropeng terbentuk untuk menutup luka, lalu peradangan memulai penyembuhan. Kemudian, kulit mulai membentuk kembali jaringan di dalam luka itu dan cara yang serampangan inilah yang menyebabkan terbentuknya bekas luka.

Pada kulit normal, jaringan serat kolagen dermis seperti sepotong kain yang ditenun dengan hati-hati dalam pola yang bagus dan halus, kata Dr. Damon Cooney, seorang profesor madya bedah plastik dan rekonstruksi di Johns Hopkins Medicine, seperti dilansir dari Live Science. Jika cedera merobek kain ini, tubuh membuat serat kolagen baru untuk mengisi celah apa pun.

Halaman Selanjutnya
img_title