Kebebasan Sejati: Epictetus dan Rahasia Tak Membiarkan Orang Lain Menjatuhkan Anda

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah dunia yang penuh dengan komentar, penilaian, dan tekanan sosial, banyak dari kita yang merasa terpengaruh oleh pendapat orang lain. Apakah itu kritik di tempat kerja, komentar dari teman, atau bahkan pandangan yang disampaikan oleh orang asing di media sosial, sulit untuk tidak merasa terpengaruh. Namun, seorang filsuf Stoik kuno bernama Epictetus memberikan perspektif yang sangat relevan: "Tidak ada yang bisa membuat Anda merasa inferior tanpa persetujuan Anda."

Dari Citium ke Stoa Poikile: Perjalanan Hidup Zeno dan Lahirnya Stoicisme

Kutipan ini menyoroti kekuatan besar yang kita miliki atas pikiran dan perasaan kita. Dalam era modern yang dipenuhi dengan ekspektasi dan perbandingan tanpa henti, memahami dan menerapkan ajaran Epictetus dapat memberikan kita kebebasan emosional yang sangat kita butuhkan.

Menyelami Ajaran Epictetus: Kebebasan Pikiran

JOMO dan Ketenangan Batin: Bagaimana Stoikisme dan Etnaprana Membantu Kita Mengurangi Kecemasan

Epictetus, seorang mantan budak yang menjadi salah satu filsuf Stoik paling berpengaruh, percaya bahwa kebebasan sejati datang dari dalam. Meskipun fisiknya terpenjara, ia menemukan kebebasan dalam pikirannya. Menurutnya, kita memiliki kendali penuh atas respons emosional kita. Jika seseorang berkata sesuatu yang menyakitkan atau merendahkan, hanya kita yang dapat memutuskan apakah kata-kata tersebut akan mempengaruhi harga diri kita atau tidak.

Bagi banyak orang, perasaan inferior atau rendah diri sering kali muncul karena kita memberi terlalu banyak kekuasaan kepada orang lain. Kita membiarkan komentar atau pendapat orang lain menentukan nilai kita. Namun, Epictetus menegaskan bahwa perasaan tersebut tidak dapat muncul tanpa izin dari dalam diri kita.

Hidup Bahagia Tanpa Tekanan: JOMO, Stoikisme, dan Etnaprana sebagai Solusi Masa Kini

Relevansi Ajaran Ini dalam Kehidupan Modern

Di dunia yang serba terhubung saat ini, di mana setiap aspek kehidupan sering kali dipamerkan di media sosial, tekanan untuk terlihat sempurna sangat besar. Banyak yang merasa cemas dan tidak percaya diri ketika melihat pencapaian orang lain, yang sering kali hanya menunjukkan sisi terbaik dari kehidupan mereka.

Epictetus mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti pikiran, sikap, dan tindakan kita sendiri. Ketika kita merasa tertekan oleh ekspektasi sosial, kita dapat bertanya pada diri sendiri: "Apakah ini benar-benar penting, atau apakah saya hanya membiarkan pendapat orang lain mempengaruhi kebahagiaan saya?"

Bagaimana Menerapkan Ajaran Ini?

  1. Pahami Sumber Inferioritas
    Ketika Anda merasa rendah diri, tanyakan pada diri sendiri apa yang menyebabkan perasaan itu. Apakah karena seseorang mengatakan sesuatu yang negatif tentang Anda? Apakah Anda merasa tidak cukup baik karena melihat kesuksesan orang lain? Mengidentifikasi sumber perasaan Anda adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
  2. Ingat Kekuatan Anda
    Epictetus mengingatkan kita bahwa tidak ada yang memiliki kekuasaan atas pikiran kita kecuali kita sendiri. Anda dapat memilih untuk tidak terpengaruh oleh komentar yang tidak membangun. Fokuslah pada hal-hal yang Anda yakini benar tentang diri Anda.
  3. Latih Pikiran Positif
    Mengontrol pikiran adalah keterampilan yang dapat dilatih. Luangkan waktu untuk meditasi, afirmasi positif, atau merenungkan hal-hal yang Anda syukuri. Dengan berfokus pada aspek positif kehidupan Anda, Anda akan menjadi lebih tahan terhadap pengaruh negatif dari luar.
  4. Hindari Perbandingan yang Tidak Perlu
    Ingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Membandingkan diri Anda dengan orang lain tidak hanya tidak adil, tetapi juga merugikan. Fokuslah pada pertumbuhan pribadi Anda, bukan pada standar yang ditetapkan oleh orang lain.

Kisah Nyata dan Inspirasi dari Ajaran Epictetus

Ada banyak contoh dari dunia nyata di mana orang-orang berhasil mengatasi perasaan inferior dengan mengingat ajaran Epictetus. Seorang pengusaha sukses, misalnya, pernah bercerita bahwa dia hampir menyerah karena kritik yang diterimanya. Namun, dengan berpegang pada prinsip Stoikisme, dia belajar bahwa keberhasilannya tidak ditentukan oleh opini orang lain, tetapi oleh ketekunan dan keyakinannya sendiri.

Kebebasan sejati adalah kemampuan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Anda, tanpa terpengaruh oleh apa yang orang lain pikirkan. Seperti yang diajarkan Epictetus, Anda memiliki kekuatan untuk melindungi harga diri Anda dari pengaruh luar. Jangan beri izin kepada siapa pun untuk membuat Anda merasa rendah diri.