Kutukan Tutankhamun: Apakah Kematian Misterius Setelah Penemuan Makamnya Kebetulan?

Makam Raja Tutankhamun
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Sejak penemuan makam Raja Tutankhamun oleh Howard Carter pada tahun 1922, dunia telah terpesona oleh kutukan Firaun. Banyak orang percaya bahwa siapa pun yang mengganggu makam Raja Tut akan menghadapi kematian misterius. Keyakinan ini diperkuat oleh kematian mendadak Lord Carnarvon, sponsor ekspedisi Carter, beberapa bulan setelah pembukaan makam. Namun, apakah kematian-kematian ini hanyalah kebetulan atau ada sesuatu yang lebih dari sekadar legenda?

SEMARANG: Serunya Kemeriahan Kembul Bujana Merti Dusun Tapen Polosiri Bawen

Penemuan Makam dan Mitos Kutukan

Makam Tutankhamun ditemukan hampir utuh, penuh dengan artefak yang menakjubkan seperti topeng emas dan barang-barang pribadi yang digunakan dalam kehidupan setelah mati. Keindahan dan kekayaan yang ditemukan di makam tersebut memperkuat keyakinan bahwa raja muda ini dipersiapkan untuk kehidupan abadi yang mewah.

Menguak Metode Rahasia Membangun Piramida: Teknologi dan Inovasi Mesir Kuno

Namun, tidak lama setelah penemuan tersebut, mitos kutukan mulai menyebar. Lord Carnarvon meninggal akibat infeksi gigitan nyamuk, hanya beberapa bulan setelah makam Raja Tut dibuka. Kematian ini, bersama dengan serangkaian kematian lain di antara para arkeolog dan pekerja yang terlibat dalam ekspedisi tersebut, membuat banyak orang percaya bahwa makam tersebut benar-benar dikutuk.

Fakta di Balik Kutukan

Kim Se-Jeong Meninjau secara Positif untuk Bintangi Roman Sejarah 'The Moon Flows in This River'

Meski begitu, banyak ilmuwan menolak ide adanya kutukan. Sebagian besar kematian yang dikaitkan dengan makam Tutankhamun dapat dijelaskan secara logis. Misalnya, Lord Carnarvon sudah sakit sebelum dia pergi ke Mesir, dan infeksi yang merenggut nyawanya mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lemah.

Selain itu, beberapa teori ilmiah menyebutkan bahwa jamur berbahaya atau bakteri kuno yang terkubur selama ribuan tahun di dalam makam mungkin telah menyebabkan penyakit bagi mereka yang masuk ke dalamnya. Namun, ini tetap hanya spekulasi, dan sebagian besar orang percaya bahwa kutukan tersebut tidak lebih dari sekadar mitos yang dipicu oleh kebetulan.

Pengaruh Media dan Publikasi

Mitos kutukan Tutankhamun juga diperkuat oleh media massa. Berita tentang kematian Lord Carnarvon dan arkeolog lainnya segera tersebar di seluruh dunia, dan pers menggunakan kisah kutukan ini untuk menarik perhatian publik. Hollywood pun tidak ketinggalan, memanfaatkan cerita kutukan ini dalam film-film yang menggambarkan raja Mesir kuno sebagai sosok yang menakutkan.

Meskipun banyak yang meragukan kutukan ini, mitos tetap hidup di dalam budaya populer. Bahkan saat ini, cerita tentang Tutankhamun masih menjadi salah satu misteri paling menarik dari peradaban Mesir kuno.

Kutukan atau Kebetulan?

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung adanya kutukan, mitos ini tetap memikat banyak orang di seluruh dunia. Penemuan makam Tutankhamun dan kematian-kematian misterius setelahnya memberikan cerita yang dramatis dan penuh misteri. Terlepas dari apakah kita percaya pada kutukan atau tidak, satu hal yang pasti: Raja Tutankhamun dan makamnya akan selalu dikenang sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar dalam sejarah.