Dari Kutukan hingga Kemewahan: Mengapa Tutankhamun Tetap Menjadi Raja Mesir Paling Terkenal?

Makam Raja Tutankhamun
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Ketika makam Raja Tutankhamun ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922, dunia arkeologi mengalami salah satu momen paling bersejarah. Meski Raja Tut hanya memerintah selama kurang dari satu dekade dan meninggal pada usia muda, makamnya yang utuh, penuh dengan harta karun, menjadi salah satu penemuan paling berharga dari peradaban Mesir kuno. Selain kemewahan makamnya, Raja Tut juga dikenal karena mitos "kutukan" yang dikaitkan dengan kematian mendadak beberapa orang yang terlibat dalam penemuan makamnya. Namun, apa yang membuat Tutankhamun menjadi raja paling terkenal dalam sejarah Mesir?

Kutukan Raja Tutankhamun: Fakta atau Mitos yang Memukau Dunia?

Penemuan yang Mengubah Sejarah

Ketika Carter pertama kali memasuki makam Tutankhamun, dia tercengang dengan apa yang dilihatnya. Berbeda dengan makam raja-raja lain yang telah dijarah, makam Tut ditemukan dalam keadaan hampir sempurna. Topeng emasnya yang ikonik, perhiasan, serta barang-barang pribadi yang digunakan dalam kehidupan setelah mati, memperlihatkan kemewahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan Mesir kuno, ritual pemakaman, serta kekayaan yang dimiliki oleh firaun muda ini.

Misteri Kutukan Firaun: Apakah Penemuan Makam Raja Tutankhamun Memang Membawa Kematian?

Kutukan Raja Tutankhamun: Fakta atau Fiksi?

Salah satu aspek paling menarik dari kisah Tutankhamun adalah kutukan yang diyakini melanda mereka yang mengganggu makamnya. Kutukan ini menjadi terkenal setelah Lord Carnarvon, sponsor utama ekspedisi Carter, meninggal beberapa bulan setelah pembukaan makam. Berbagai kematian mendadak lainnya yang terkait dengan para arkeolog dan pekerja memperkuat keyakinan bahwa ada kutukan yang menyelimuti makam tersebut.

Etika Menurut Plato: Apakah Kejahatan Benar-Benar Hanya Ketidaktahuan?

Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada bukti nyata yang mendukung keberadaan kutukan tersebut. Sebaliknya, mereka menganggap bahwa beberapa kematian itu mungkin disebabkan oleh paparan jamur atau bakteri yang telah tertutup di dalam makam selama ribuan tahun. Meskipun demikian, mitos kutukan terus memikat imajinasi publik hingga saat ini.

Simbol Kemewahan dan Kehidupan Setelah Mati

Halaman Selanjutnya
img_title