BANDUNG: Ketika Generasi Muda Gelar Diskusi tentang Kepala Daerah di Rengasdengklok Project...
- Laila Nihayati
Bandung, WISATA – Komunitas Distrik Berisik dan Dewan Perwakilan Distrik (DPD) Bandung berkolaborasi dengan Komisidotco menggelar acara Rengasdengklok Project, pada hari Minggu (29/9/2024).
Rengasdengklok Project adalah kegiatan yang mempertemukan golongan muda dengan Calon Kepala Daerah (Cakada) dalam satu tempat dengan tagline “Menculik untuk Diulik”.
Acara ini terinspirasi dari peristiwa Rengasdengklok, dimana para pemuda saat itu, berhasil mengambil peran penting dalam peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan - tentunya, dengan menjadi lembar baru agar anak muda kembali berjaya dan berdaya.
“Berlangsungnya acara Rengasdengklok Project ini, bukan hanya sekedar acara seremonial semata, tetapi jauh lebih dari itu, yaitu upaya untuk mengembalikan peran penting anak muda yang saat ini hanya dijadikan objek dalam meraup suara untuk mendapatkan kursi di pilkada," ujar Rian Fahardhi selaku founder Distrik Berisik.
"Dengan hadirnya acara ini, diharapkan mampu menjadi solusi dari gap generasi dan mengembalikan kekuatan anak muda," imbuh Rian.
Ketua Pelaksana kegiatan Rengasdengklok Project, Indah Allasad menyatakan tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk mewadahi dan menjembatani aspirasi dari para pemuda kepada calon wali kota dan calon bupati secara langsung dan bebas berekspresi.
“Kita melihat ada aspirasi-aspirasi anak muda yang tidak tersampaikan kepada calon wali kota dan calon bupati. Kegiatan ini bisa menjadi kesempatan untuk mereka menyalurkan aspirasinya di acara Rengasdengklok Project, dan kami senang menjadi tempat Kick Off-nya Project ini”, ungkap Indah.
Kegiatan ini dihadiri oleh 3 Calon Kepala Daerah Kota Bandung, 1 dari Kota Sukabumi, 1 dari Kabupaten Bandung Barat, dan 1 dari Kabupaten Cianjur.
Para narasumber memiliki kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi, sekaligus menyerap aspirasi.
Dari Kota Bandung, hadir Dandan Riza Wardana nomor urut 1, Haru Suandharu nomor urut 2 dan Arfi Rafnialdi nomor urut 4.
Sayangnya, Muhammad Farhan nomor urut 3, tiba-tiba memberi konfirmasi pembatalan hadir sebelum acara.
Sementara dari Kabupaten Bandung Barat, hadir Didik Agus Triwiyono, Kota Sukabumi, Ahmad Fahmi dan Kabupaten Cianjur, Deden Masihin.
Kegiatan ini berlangsung sepanjang hari mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.
Diawali dengan pembukaan, yang dilanjutkan sesi monolog dari Calon Kepala Daerah dan diuji oleh 6 perwakilan para ahli, sekaligus sesi tanya jawab, kemudian ditutup dengan sesi kontrak sosial yang berisi kesepakatan.
Kontrak sosial ini ditandatangani oleh seluruh kandidat, dengan komitmen siapapun yang menang harus menjalankan program dari hasil diskusi di acara ini.
Acara Rengasdengklok Project mendapatkan antusiasme yang tinggi dari 200-an peserta yang hadir memadati lokasi acara.
Dari golongan muda sangat berharap adanya perubahan kota ataupun kabupaten yang lebih maju.
Salah satu peserta, Bayu, menyuarakan aspirasi sebagai generasi muda yang akan menentukan pilihan calon pemimpin di masa depan.
“Kita harus lebih aware terhadap orang-orang yang akan menjadi calon pemimpin, karena menentukan masa depan kita”, ujarnya.