Socrates dan Revolusi Filsafat: Bagaimana Sang Guru Tanpa Karya Tertulis Menginspirasi Dunia

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA — Di dunia filsafat, Socrates dikenal sebagai tokoh yang mengubah arah sejarah pemikiran manusia. Ia tidak pernah menulis satu pun karya, tetapi ajaran dan metodenya berhasil mempengaruhi generasi demi generasi. Mengapa seorang filsuf yang tidak meninggalkan tulisan apa pun bisa dianggap sebagai revolusioner dalam filsafat? Bagaimana ajaran Socrates terus hidup dan menginspirasi dunia hingga saat ini?

Bagaimana Mempraktikkan Kebajikan Menurut Aristoteles untuk Hidup yang Lebih Memuaskan

Awal Kehidupan Socrates: Seorang Pembicara di Tengah Masyarakat

Lahir sekitar tahun 470 SM di Athena, Socrates berasal dari keluarga yang sederhana. Sejak muda, ia tidak menunjukkan minat pada kekayaan atau status sosial, tetapi lebih tertarik pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan moralitas. Alih-alih mengejar karier sebagai politisi atau pengusaha seperti kebanyakan orang Athena lainnya, Socrates memilih untuk berkelana di jalan-jalan dan tempat umum, berbincang dengan siapa saja yang mau mendengarkan.

Mengapa Keseimbangan ala Aristoteles Bisa Membawa Anda ke Puncak Kesuksesan

Tidak seperti filsuf lainnya yang mendirikan sekolah atau menulis buku, Socrates lebih sering menghabiskan waktunya berbicara dengan masyarakat umum. Ia tidak mengajarkan dengan cara memberikan ceramah panjang, melainkan melalui dialog interaktif yang mendorong orang lain untuk berpikir. Metode ini dikenal sebagai "Metode Socrates," yang memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan kritis untuk mengungkapkan kebenaran.

Metode Socrates: Menantang Pemikiran Konvensional

Menemukan Makna Hidup Aristoteles: Kebajikan, Keseimbangan, dan Kebahagiaan Sejati

Metode Socrates bukan sekadar teknik bertanya, melainkan sebuah cara berpikir yang revolusioner. Dengan mengajukan pertanyaan yang terus menggali lebih dalam, Socrates menggugah lawan bicaranya untuk mempertanyakan asumsi-asumsi mereka sendiri. Ia menunjukkan bahwa banyak orang berpegang pada keyakinan yang tidak sepenuhnya mereka pahami atau pertanyakan.

Metode ini tidak hanya membuat lawan bicara merasa tertantang, tetapi juga mengubah cara pandang mereka tentang diri sendiri dan dunia. Socrates percaya bahwa pengakuan akan ketidaktahuan adalah langkah pertama menuju kebijaksanaan. Dengan mengakui bahwa kita tidak tahu segalanya, kita membuka diri untuk belajar dan berkembang.

Halaman Selanjutnya
img_title