Mengapa Metode Socrates Masih Relevan? Rahasia Dibalik Pertanyaan yang Mengubah Dunia

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Metode Socrates atau dikenal dengan "Socratic Method" adalah salah satu teknik pengajaran paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Diperkenalkan oleh filsuf Yunani kuno, Socrates, metode ini masih tetap relevan dan banyak digunakan dalam pendidikan, hukum, serta filosofi modern. Pertanyaannya adalah, mengapa metode yang sudah berusia lebih dari dua milenium ini masih dianggap begitu penting? Jawabannya terletak pada esensinya: metode ini tidak menawarkan jawaban langsung, melainkan memandu individu untuk menemukan kebenaran melalui serangkaian pertanyaan kritis.

Jejak Pemikiran Socrates dalam Filsafat Plato, Xenophon, dan Alcibiades

Metode Socrates: Sebuah Gambaran

Metode Socratic adalah pendekatan dialogis yang bertujuan untuk mengeksplorasi ide dan konsep melalui tanya jawab. Socrates tidak pernah mengklaim dirinya sebagai orang yang memiliki jawaban atas semua pertanyaan. Sebaliknya, ia menggunakan serangkaian pertanyaan untuk membantu orang lain menyadari ketidaktahuan mereka dan, melalui proses berpikir, menggali kebenaran. Cara berpikir kritis ini adalah dasar dari dialektika, yaitu perdebatan yang bertujuan untuk menemukan kebenaran melalui argumentasi yang rasional.

Socrates dan Murid-Muridnya: Menelusuri Pengaruh Socrates Terhadap Filsuf-Filsuf Besar Yunani

Dalam kehidupan sehari-hari, metode ini sering diabaikan. Kita cenderung mencari jawaban instan daripada mempertanyakan asumsi kita sendiri. Namun, Socrates mengajarkan kita bahwa pertanyaan yang tepat dapat membuka jalan untuk memahami lebih dalam, bukan hanya untuk menerima jawaban yang sudah tersedia.

Mengapa Metode Ini Tetap Relevan?

Hubungan Socrates dengan Murid-Muridnya: Pengaruh Besar Socrates pada Plato, Xenophon, dan Alcibiade

Di zaman modern, Socratic Method terus dianggap penting, terutama dalam konteks pendidikan dan hukum. Dalam dunia pendidikan, teknik ini mengajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan tidak menerima informasi begitu saja. Melalui metode ini, siswa belajar untuk mengevaluasi bukti, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan membuat kesimpulan berdasarkan pemikiran yang matang.

Dalam dunia hukum, khususnya di negara-negara Barat, pengacara dan hakim sering menggunakan metode ini untuk menggali kebenaran selama persidangan. Dengan mengajukan serangkaian pertanyaan, mereka dapat menyingkap kontradiksi dalam argumen atau membongkar asumsi yang tidak berdasar.

Selain itu, metode ini juga relevan dalam konteks diskusi sehari-hari. Menghadapi informasi yang berlimpah di era digital ini, kita sering terjebak dalam pola pikir yang sempit. Dengan menggunakan pendekatan Socrates, kita dapat mengajukan pertanyaan yang membantu kita mempertimbangkan lebih banyak sudut pandang, memahami isu dengan lebih dalam, dan menghindari keputusan impulsif.

Rahasia Di Balik Pertanyaan Socrates

Socrates terkenal dengan gaya bertanya yang tajam dan penuh makna. Rahasia dari pendekatannya adalah bahwa pertanyaannya tidak hanya ditujukan untuk memperoleh jawaban, tetapi untuk memaksa orang yang ditanya untuk berpikir kritis tentang keyakinan mereka sendiri. Misalnya, ketika Socrates bertanya, "Apa itu kebajikan?" atau "Apakah hidup yang tidak diperiksa layak untuk dijalani?" dia tidak mencari jawaban sederhana. Sebaliknya, dia memprovokasi orang untuk merenungkan makna mendalam dari konsep-konsep tersebut.

Socrates tidak peduli pada jawaban yang dangkal. Baginya, yang penting adalah proses berpikir di balik jawaban tersebut. Dalam dialog-dialognya yang terkenal, Socrates sering membongkar pemahaman orang-orang tentang hal-hal yang mereka anggap pasti. Melalui teknik ini, Socrates menunjukkan bahwa banyak orang hidup dengan asumsi yang belum pernah mereka periksa secara kritis.

Relevansi di Era Digital

Dalam era digital di mana informasi begitu mudah diakses, metode Socratic bisa menjadi alat yang sangat berharga. Di tengah arus informasi yang tak terbatas, kita sering kali menerima apa yang kita lihat tanpa mempertanyakannya. Padahal, tak semua informasi yang kita konsumsi adalah benar atau akurat.

Metode Socratic mengajarkan kita untuk mempertanyakan sumber informasi kita, memverifikasi fakta, dan menguji kebenaran dengan cara yang lebih kritis. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi, tetapi juga menjadi pencari kebenaran yang aktif. Pertanyaan seperti "Apakah informasi ini didukung oleh bukti yang kuat?" atau "Apakah ada sudut pandang lain yang harus dipertimbangkan?" dapat membantu kita menyaring informasi yang kita terima dan menghindari penyebaran berita palsu atau informasi yang menyesatkan.

Membangun Pemikiran Kritis di Masyarakat

Salah satu alasan utama mengapa metode Socratic masih relevan adalah kemampuannya untuk membangun masyarakat yang berpikir kritis. Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif dan logis sebelum menarik kesimpulan. Ini adalah keterampilan yang sangat diperlukan di dunia modern, di mana keputusan yang buruk dapat memiliki dampak yang signifikan.

Socrates percaya bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, melainkan sesuatu yang harus dicari dan diperjuangkan. Dengan bertanya, dia mendorong orang lain untuk mencari kebenaran itu sendiri, bukan menerima begitu saja apa yang mereka diberitahu.

Dengan cara ini, metode Socratic dapat menjadi alat untuk memperkuat demokrasi. Dalam masyarakat yang sehat, warganya harus mampu berpikir kritis, mempertanyakan kebijakan publik, dan menuntut transparansi dari para pemimpin mereka. Dengan terus bertanya dan mengeksplorasi gagasan, kita dapat mendorong perubahan positif di masyarakat.

Kesimpulan: Pertanyaan yang Tak Lekang oleh Waktu

Metode Socratic mengajarkan kita bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sesuatu yang harus dicari melalui proses berpikir yang mendalam. Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, kita dapat menantang asumsi, menemukan pengetahuan baru, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.

Relevansi metode ini dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga hukum, menunjukkan bahwa pendekatan Socrates untuk mencari kebenaran melalui pertanyaan kritis masih sangat berguna. Bahkan di era digital ini, metode ini membantu kita menghadapi arus informasi dengan lebih kritis dan mempertanyakan kebenaran di balik setiap data.

Sebagai warisan dari filsuf besar ini, metode Socratic terus menjadi salah satu pendekatan yang paling berharga dalam mencari kebenaran dan membangun masyarakat yang lebih berpikir kritis.