Menyusun Landasan Moral untuk Kesejahteraan Sosial Menurut Pemikiran Konfusius

Konfusianisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Dalam ajaran Konfusius, orang tidak memerlukan juru selamat, tetapi yang dibutuhkan adalah guru yang berbudi. Guru tersebut harus mengajarkan dan melaksanakan ajarannya dengan sungguh-sungguh, sehingga menjadi contoh teladan bagi orang lain. Seperti yang dikatakan Konfusius, "Pertama-tama dia mempraktekan apa yang dia ajarkan, dan kemudian mengajarkan apa yang dia praktekan" (Analekta: 2.13).

Cuitan Bijak Naval Ravikant yang Membuka Mata tentang Makna Hidup

Fokus Ajaran Konfusius

1. Pemberdayaan Diri

Epikuros: ‘Mereka yang Menjalani Hidup dengan Tenang Adalah yang Paling Beruntung’ – Filosofi Kedamaian dalam Hidup

Salah satu fokus utama ajaran Konfusius adalah pembangunan diri atau pemberdayaan diri (self-cultivation). Ini melibatkan pengembangan kemampuan untuk membuat keputusan moral yang tepat dan meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan dan latihan moral. Dengan memberdayakan diri, seseorang dapat menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif pada masyarakat.

2. Mengembalikan Ketertiban dan Stabilitas Sosial

Epikuros: ‘Ketenangan Jiwa Lebih Berharga dari Segala Harta Benda’ – Filosofi Pentingnya Ketenangan dalam Hidup

Konfusius juga menekankan pentingnya mengembalikan ketertiban dan stabilitas sosial. Dia percaya bahwa dengan mengikuti prinsip-prinsip moral, masyarakat dapat mencapai keadaan harmonis dan stabil. Ketertiban sosial ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan individu dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

3. Merumuskan Sistem Sosial yang Etis

Halaman Selanjutnya
img_title