Picasso dan Politik: Seniman, Komunis, dan Pejuang Anti-Perang
Minggu, 29 Juni 2025 - 05:06 WIB
Sumber :
- pablo-ruiz-picasso.net
Picasso dan Kritik Terhadap Komunisme
Meski menjadi anggota Partai Komunis, Picasso tidak sepenuhnya patuh atau fanatik. Ia juga bersuara ketika melihat ketidakadilan dari rezim komunis di Uni Soviet. Picasso menolak menandatangani surat dukungan terhadap penganiayaan seniman dan sastrawan oleh Stalin.
Ia menunjukkan bahwa kesetiaan politik tidak boleh membungkam suara nurani. Sebagai seniman, ia tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan hak asasi.
Aktivisme Melalui Seni
Karya-karya Picasso pasca-Perang Dunia II semakin menggambarkan perlawanan terhadap penindasan. Lukisan-lukisan seperti Massacre in Korea (1951) dan War and Peace (1952) menggambarkan ketegangan antara kekerasan dan harapan damai.
Halaman Selanjutnya
Seni baginya bukan hanya medium ekspresi pribadi, tetapi juga alat untuk membentuk opini publik, membela kaum tertindas, dan mengungkapkan protes.