KAGAMA: Melihat “Cakrawala”, Parade Tari dan Budaya Nusantara dari Kagama Beksan Jabodetabek

Seluruh Pendukung Pementasan Cakrawala Berfoto Bersama
Sumber :
  • Christiyanto

Diksi “Cakrawala” dipilih karena mampu mewakili keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.

Tidak Ada Jalan yang Paling Benar: Menyelami Makna Relativisme dari Kutipan Friedrich Nietzsche

“Kenapa harus “Cakrawala”, karena kita ingin menceritakan, bahwa Indonesia itu tidak hanya Jakarta, Indonesia itu tidak hanya Jawa, Indonesia itu dimulai dari Sabang sampai Merauke. Kita mencoba mengangkat tari-tarian yang tidak banyak diketahui orang. Artinya, kita tahu tapi jarang muncul. Nah, “Cakrawala” bisa menunjukkan cara pandang tersebut, bisa mewakili itu,” jelas Belinda.

Gladi Kotor Pementasan Cakrawala, Minggu (06/08/2023)

Photo :
  • Dok. Kagama Beksan Jabodetabek
Hari Malaria Sedunia Diperingati Tiap 25 April, Indonesia Targetkan Bebas Malaria Tahun 2030

Selama durasi 90 menit, “Cakrawala”bakal menampilkan 8 tarian yang berasal dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.

Yang pertama adalah tari Kinang Kilaras dari Betawi.

Libur Lebaran 2025 di TMII: Perayaan Budaya Nusantara yang Meriah dan Berkesan

“Karena menggambarkan bahwa kita dari ibu kota Jakarta. Tetapi kita ingin selalu mengenang bahwa sebetulnya, kita itu adalah negara maritim yang luar biasa. Makanya tarian kedua adalah tari Kipas dari Bugis yang menggambarkan pelaut-pelaut Bugis yang memang luar biasa,” terang Belinda.

Kemudian disusul tari Gending Sriwijaya.

Halaman Selanjutnya
img_title