KAGAMA: Melihat “Cakrawala”, Parade Tari dan Budaya Nusantara dari Kagama Beksan Jabodetabek
- Christiyanto
Diksi “Cakrawala” dipilih karena mampu mewakili keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.
“Kenapa harus “Cakrawala”, karena kita ingin menceritakan, bahwa Indonesia itu tidak hanya Jakarta, Indonesia itu tidak hanya Jawa, Indonesia itu dimulai dari Sabang sampai Merauke. Kita mencoba mengangkat tari-tarian yang tidak banyak diketahui orang. Artinya, kita tahu tapi jarang muncul. Nah, “Cakrawala” bisa menunjukkan cara pandang tersebut, bisa mewakili itu,” jelas Belinda.
Gladi Kotor Pementasan Cakrawala, Minggu (06/08/2023)
- Dok. Kagama Beksan Jabodetabek
Selama durasi 90 menit, “Cakrawala”bakal menampilkan 8 tarian yang berasal dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.
Yang pertama adalah tari Kinang Kilaras dari Betawi.
“Karena menggambarkan bahwa kita dari ibu kota Jakarta. Tetapi kita ingin selalu mengenang bahwa sebetulnya, kita itu adalah negara maritim yang luar biasa. Makanya tarian kedua adalah tari Kipas dari Bugis yang menggambarkan pelaut-pelaut Bugis yang memang luar biasa,” terang Belinda.
Kemudian disusul tari Gending Sriwijaya.