Proyek Manhattan: Upaya Rahasia yang Melahirkan Senjata Pemusnah Massal Pertama
- Image Creator/Handoko
- Enrico Fermi, seorang fisikawan Italia yang berhasil menciptakan reaktor nuklir pertama.
- Niels Bohr, seorang ahli teori kuantum yang memberikan wawasan penting tentang fusi nuklir.
- Richard Feynman, yang dikenal sebagai fisikawan muda dengan pemikiran inovatif.
Para ilmuwan ini menghadapi tantangan besar, termasuk memahami sifat fisi nuklir dan merancang mekanisme ledakan yang efektif. Sebagian besar pekerjaan mereka dilakukan dalam kerahasiaan ketat, bahkan kepada keluarga dan kolega mereka di luar proyek.
Trinity Test: Uji Coba yang Mengguncang Dunia
Puncak dari Proyek Manhattan terjadi pada 16 Juli 1945, ketika uji coba pertama bom atom, yang dikenal sebagai Trinity Test, dilakukan di Gurun Jornada del Muerto, New Mexico. Ledakan tersebut menghasilkan bola api raksasa yang menjulang tinggi, disertai gelombang kejut yang mengguncang tanah hingga beberapa kilometer. Energi yang dilepaskan setara dengan 20 kiloton TNT, menghancurkan segalanya dalam radius yang luas.
Momen ini menjadi bukti keberhasilan proyek, tetapi juga menimbulkan rasa takut yang mendalam. Dalam kesaksiannya, J. Robert Oppenheimer mengingat ayat dari kitab suci Hindu Bhagavad Gita: "Now I am become Death, the destroyer of worlds." Ungkapan ini mencerminkan dilema moral yang ia rasakan atas konsekuensi dari karyanya.
Hiroshima dan Nagasaki: Dampak Menghancurkan
Hanya beberapa minggu setelah uji coba Trinity, dua bom atom dijatuhkan di Jepang: "Little Boy" di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan "Fat Man" di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Serangan ini menewaskan lebih dari 200.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Dampak radiasi dari bom ini juga menyebabkan efek kesehatan yang berkepanjangan bagi para korban yang selamat.