Memahami Telos dalam Stoicism: Hidup Harmonis dengan Alam dan Pengalaman
- scherlund
Stoicism menekankan bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada hasil akhir, tetapi pada proses usaha yang dilakukan. Ibarat penari yang piawai, pemilihan yang baik terhadap hal-hal indifferent tidak memerlukan perolehan objek eksternal. Ketepatan pemilihan itulah yang menjadi tolok ukur keberhasilan, terlepas dari apakah objek yang diinginkan terwujud atau tidak.
Interpretasi Epistemik: Menyelaraskan Diri dengan Rencana Kosmik
Interpretasi epistemik melihat telos sebagai proses penyesuaian diri dengan rencana kosmik yang digerakkan oleh Zeus. Ketika seseorang memilih kesehatan daripada sakit, misalnya, bukan karena kesehatan itu sendiri menjamin kebahagiaan, tetapi karena pilihan tersebut mencerminkan pemahamannya tentang alam dan perannya dalam rencana tersebut.
Mempertimbangkan "Reservations": Jalan Menuju Kebahagiaan yang Bijak
Stobaeus, filsuf lain, menambahkan catatan penting. Ia menyebutkan bahwa pemilihan yang dilakukan oleh orang bijak (sage) selalu disertai "reservations." Artinya, pemilihan tersebut mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan tidak terikat secara kaku pada satu hasil tertentu. Ini menunjukkan bahwa meskipun Stoicism menekankan prinsip-prinsip umum, namun penerapannya tetap fleksibel dan memperhitungkan konteks serta ketidakpastian kehidupan.
Memahami Telos untuk Hidup Lebih Baik
Melalui eksplorasi berbagai interpretasi telos, kita dapat memahami Stoicism bukan sebagai doktrin kaku, melainkan sebagai filosofi yang dinamis dan adaptif. Dengan hidup selaras dengan alam, pengalaman, dan akal budi, serta melakukan pemilihan yang tepat berdasarkan pemahaman tersebut, kita dapat melangkah menuju kehidupan yang lebih bermakna dan damai.