Pernyataan Keras Aristoteles: "Lebih Baik Menjadi Orang yang Tidak Sempurna daripada ..."

Aristoteles
Sumber :
  • Thegalery

Jakarta, WISATA – Dalam karyanya yang terkenal, "Nikomachean Ethics," filsuf Yunani kuno Aristoteles menyatakan, "Lebih baik menjadi orang yang tidak sempurna daripada menjadi orang yang tidak memiliki karakter." Pernyataan ini mengandung makna yang mendalam tentang pentingnya karakter dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan bermoral.

Jejak Aristoteles dalam Peradaban Islam dan Dunia Timur: Warisan Intelektual yang Tak Ternilai

Karakter merupakan landasan fundamental bagi manusia untuk bertindak dengan baik dan benar. Karakter yang baik, seperti kejujuran, keadilan, dan keberanian, memungkinkan kita untuk:

  • Membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
  • Membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.
  • Berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang positif.

Di sisi lain, kesempurnaan adalah sebuah konsep yang ilusif dan mustahil dicapai. Manusia, dengan segala keterbatasannya, selalu rentan terhadap kesalahan dan kekurangan. Mengejar kesempurnaan secara berlebihan dapat menimbulkan stres, kekecewaan, dan ketidakbahagiaan.

Terungkap! Inilah Teori Kausalitas Aristoteles yang Mengubah Cara Kita Melihat Dunia

Justru dalam ketidaksempurnaanlah kita belajar dan berkembang. Kesalahan dan kekurangan dapat menjadi pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Keberanian untuk mengakui kekurangan dan berusaha untuk memperbaikinya merupakan tanda kekuatan karakter yang sesungguhnya.

Membangun karakter yang baik membutuhkan komitmen dan usaha. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Tanamkan nilai-nilai positif dalam diri, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
  • Berlatih disiplin diri dan kendalikan hawa nafsu.
  • Belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
  • Terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.
  • Bergaul dengan orang-orang yang memiliki karakter baik.
Aristoteles: Pilar Ketiga dalam Trio Filsuf Yunani Besar yang Mengubah Dunia

Memiliki karakter yang baik bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk memberikan contoh yang baik bagi orang lain. Dengan menunjukkan karakter yang baik, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih bermoral dan beradab.

Menjadi manusia berkarakter lebih penting daripada mengejar kesempurnaan. Karakter yang baik memungkinkan kita untuk menjalani hidup yang bermakna dan bermoral, serta berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang positif. Kesempurnaan adalah ilusi, sedangkan karakter yang baik adalah kenyataan yang dapat dibentuk dan dikembangkan melalui usaha dan komitmen.