Pernyataan Keras Aristoteles: "Lebih Baik Menjadi Orang yang Tidak Sempurna daripada ..."
- Thegalery
Jakarta, WISATA – Dalam karyanya yang terkenal, "Nikomachean Ethics," filsuf Yunani kuno Aristoteles menyatakan, "Lebih baik menjadi orang yang tidak sempurna daripada menjadi orang yang tidak memiliki karakter." Pernyataan ini mengandung makna yang mendalam tentang pentingnya karakter dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan bermoral.
Karakter merupakan landasan fundamental bagi manusia untuk bertindak dengan baik dan benar. Karakter yang baik, seperti kejujuran, keadilan, dan keberanian, memungkinkan kita untuk:
- Membuat keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
- Membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.
- Berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang positif.
Di sisi lain, kesempurnaan adalah sebuah konsep yang ilusif dan mustahil dicapai. Manusia, dengan segala keterbatasannya, selalu rentan terhadap kesalahan dan kekurangan. Mengejar kesempurnaan secara berlebihan dapat menimbulkan stres, kekecewaan, dan ketidakbahagiaan.
Justru dalam ketidaksempurnaanlah kita belajar dan berkembang. Kesalahan dan kekurangan dapat menjadi pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Keberanian untuk mengakui kekurangan dan berusaha untuk memperbaikinya merupakan tanda kekuatan karakter yang sesungguhnya.
Membangun karakter yang baik membutuhkan komitmen dan usaha. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Tanamkan nilai-nilai positif dalam diri, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
- Berlatih disiplin diri dan kendalikan hawa nafsu.
- Belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
- Terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.
- Bergaul dengan orang-orang yang memiliki karakter baik.