INFO HAJI: Jemaah Haji yang Punya Penyakit Jantung Dipantau Ketat Petugas

Hati-hati Bagi Jemaah Haji yang Berisiko Penyakit Jantung
Sumber :
  • infopublik.id

Jakarta, WISATATingginya jumlah jemaah haji Indonesia lanjut usia (lansia) pada tahun 2023, menjadi perhatian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan.

INFO HAJI 2024: Hari Senin Pagi Ini, Jemaah Haji Mulai Bergeser dari Madinah ke Makkah, Bismillah...

Salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah penyakit jantung.

Hingga hari ke-25 penyelenggaraan ibadah haji (18/06/2023), ada 42 dari 78 jemaah haji meninggal di Arab Saudi yang disebabkan oleh penyakit jantung.

5 Tanda Gejala Kolesterol Tinggi, Kenali agar Terhindar dari Bahayanya

Penyakit jantung dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti usia dan penyakit komorbit

Penanggung jawab Medis Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Muhaimin Munizu mengatakan seseorang yang memiliki usia di atas 45 tahun pada laki-laki dan di atas 55 tahun pada wanita, berisiko terkena penyakit jantung.

INFO HAJI 2024: Seleksi Panitia Penyelenggara Haji Ibadah Haji (PPIH) Dibuka Mulai Hari Ini

“Dari segi usia, fenomena peningkatan jumlah jemaah haji lansia tahun ini, menjadi peringatan pada pemantauan pelayanan kesehatan terutama terkait penyakit jantung,” kata Muhaimin melalui keterangan resminya Minggu (18/06/2023).

Faktor risiko kedua, adalah penyakit komorbit seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kolesterol yang dapat menimbulkan risiko terkena penyakit jantung. Melalui Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) diketahui, banyak jemaah haji lansia memiliki penyakit penyerta tersebut.

Ditemukan juga, jemaah haji yang sudah dalam terapi penyakit jantung koroner atau dengan gagal jantung. Oleh karena itu, jemaah haji dengan riwayat penyakit jantung dan faktor risiko, menjadi prioritas bagi petugas Kesehatan.

Selain faktor risiko, jemaah haji juga perlu mewaspadai faktor pencetus terjadinya gangguan akut pada jantung atau lebih dikenal dengan serangan jantung, seperti aktivitas fisik yang melampaui kemampuan hingga menimbulkan kelelahan, istirahat yang kurang, dan ditambah dengan cuaca ekstrem.

“Banyak jemaah haji sakit yang dirujuk di KKHI dan Rumah Sakit Arab Saudi, dengan keluhan serangan jantung, mayoritas sebelumnya menjalani aktifitas fisik yang berat seperti umrah. Pasien mengalami serangan jantung pasca melakukan tawaf atau sai.” kata Muhaimin.

Menurutnya, jemaah haji dengan penyakit jantung masih bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, namun harus disesuaikan dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri.

Jemaah haji dengan penyakit jantung disarankan untuk menggunakan bantuan kursi roda. Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk menjalankan aktivitas pada malam hari untuk menghindari cuaca panas yang ekstrem.

Ada Tanda Serangan Jantung, Segera EKG

Muhaimin mengatakan, jemaah haji perlu mewaspadai tanda-tanda serangan jantung seperti tiba-tiba merasa nyeri hebat di dada sebelah kiri, sesak nafas, kelelahan ekstrem, keringat dingin, dan nyeri ulu hati.

Jika jemaah haji mengalami kondisi seperti ini, diharapkan segera memeriksakan diri ke Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang ada di masing-masing kelompok terbang (Kloter). Selanjutnya, TKH diharapkan juga bisa lebih cepat melakukan skrining dengan pemeriksaan EKG.

“Jika jemaah mengalami tanda-tanda serangan jantung, segeralah meminta bantuan tenaga kesehatan. TKH di kloter bisa cepat melakukan pemeriksaan EKG yang ada di pos kesehatan sektor. Harapannya, mencegah komplikasi dari serangan jantung itu sendiri,” terang Muhaimin.

Ia juga menegaskan bahwa deteksi dini kejadian gangguan jantung akut atau serangan jantung, sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dari serangan jantung